"Kalau kamu bersedia tinggal di Bandung, saya sekolahkan kalian di Bandung semuanya, nggak usah balik ke rumah, saya khawatir kalau balik ke rumah malah nanti berubah lagi. Mau nggak? Mau," ucap Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi juga yang akan mengurus dokumen anak-anak tersebut. Ia lantas meminta bantuan Sekertaris Daerah atau Sekda untuk mendata mereka.
"Jadi kalian semua nanti didata Pak Sekda, nama-namanya siapa, semuanya jadi anak Dedi Mulyadi semuanya," ucap sang politisi mengakhiri.
Program barak militer adalah inisiatif yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk membina remaja yang terlibat perilaku negatif seperti tawuran, narkoba, atau kecanduan gawai.
Tujuan utamanya adalah membentuk karakter, kedisiplinan, dan mental positif melalui pendekatan semi-militer yang melibatkan TNI.
Beberapa orang tua dan pihak terkait mendukung program ini. Lantaran dianggap efektif membentuk kedisiplinan dan karakter positif pada remaja.
Namun Komnas HAM dan KPAI menyatakan bahwa pendekatan militeristik bisa mengarah pada pelanggaran hak anak.
Ada kekhawatiran bahwa model ini tidak memperhatikan pendekatan psikologis dan sosial yang lebih ramah anak.
Pengamat pendidikan juga menilai ini bisa berdampak pada stigma terhadap anak-anak “bermasalah”.
Baca Juga: Kritik Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Rocky Gerung Seret Nama Gibran Rakabuming
Artis yang kini jadi anggota DPR Verrell Bramasta juga mengkritik kebijakan Dedi Mulyadi. Menurut dia, anak justru tak pantas mendapat pendidikan militer.
Pendapat Verrell Bramasta ini juga memantik argumentasi dari publik yang pro dengan Dedi Mulyadi.