Suara.com - Ahmad Dhani akhirnya memberikan penjelasan soal hasil sidang dengan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI soal ujaran Rayen Porno.
Hadir sebagai narasumber di podcast Naik Clas bersama Soleh Solihun dan Ari Lesmana, Ahmad Dhani berkata banyak yang salah paham dengan isi putusan.
"Saya diputus bersalah itu bukan karena ngomongnya, tapi bersalah karena kode etiknya," ujar Ahmad Dhani dalam video yang tayang Sabtu, 24 Mei 2025 itu.
Malahan menurut versi Ahmad Dhani, apa yang jadi inti permasalahan dirinya dengan Rayen Pono tidak dibahas sama sekali.
"Omongannya itu malah nggak pernah dibahas, tidak pernah diadili. Yang diadili adalah etiknya. Sebagai anggota DPR, tidak etis berbicara sesuatu yang sensitif," jelas Ahmad Dhani.
Namun, Ahmad Dhani tetap menerima teguran untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat ke depannya.
"Ya nggak apa-apa lah, namanya juga junior. Saya di DPR kan New Kid On The Block. Jadi kalau dinasehati sama senior, ya terima saja," kata Ahmad Dhani.
![Rayen Pono diperiksa terkait laporannya terhadap Ahmad Dhani [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/15/31764-rayen-pono-diperiksa-terkait-laporannya-terhadap-ahmad-dhani.jpg)
Ahmad Dhani pun sudah mulai menjalankan amanat untuk mengurangi kebiasaan kelewat blak-blakan dalam bertutur kata.
"Saya sekarang nggak boleh ngomong sembarangan, dibatasi oleh kode etik," aku Ahmad Dhani.
Baca Juga: 9 Potret Rumah Maia Estianty Bergaya Kontemporer dengan Elemen Industrial dan Tropis
Ahmad Dhani sempat dipanggil MKD DPR RI untuk menjalani sidang etik pada 7 Mei 2025.
Masalah bermula dari tindakan Ahmad Dhani menulis nama Rayen Pono jadi Rayen Porno di undangan diskusi resmi dari AKSI belum lama ini.
Rayen Pono, yang tersinggung dengan tindakan Ahmad Dhani karena merasa marga seseorang seharusnya tidak dipelesetkan jadi sesuatu yang berkonotasi negatif, mengadukan tindakan itu ke MKD DPR RI.
Oleh MKD, Ahmad Dhani dinyatakan bersalah karena melanggar kode etik anggota parlemen lewat pernyataannya tentang marga Pono.
Selain itu, Ahmad Dhani juga dinyatakan bersalah atas salah satu pernyataan kontroversialnya tentang pemain keturunan dalam pertemuan dengan PSSI beberapa waktu lalu.
Namun, hukuman yang dijatuhkan MKD ke Ahmad Dhani terbilang cukup ringan, dengan hanya diminta menyampaikan permohonan maaf.
Penetapan MKD atas aduan terhadap Ahmad Dhani direspons kekecewaan oleh Rayen Pono.
Di mata Rayen Pono, keputusan MKD menunjukkan bahwa masalah etika sudah tidak diperhatikan lagi ketika berurusan dengan pejabat negara.
"Ini menjadi showcase yang buruk buat generasi muda, bahwa hal-hal yang berhubungan dengan etika ini, pelan-pelan sudah mulai tergerus nih spiritnya," keluh Rayen Pono dalam sebuah wawancara pada 15 Mei 2025 lalu.
Selain aduan ke MKD, Rayen Pono juga menyeret Ahmad Dhani ke polisi dengan laporan diskriminasi ras dan etnis.
Sampai sekarang, laporan Rayen Pono terhadap Ahmad Dhani masih diproses di Polda Metro Jaya, Jakarta.
"Saya memperjuangkan ini semata-mata bukan untuk diri saya sendiri, tapi buat keluarga besar saya, dan untuk semua orang yang memiliki marga dan percaya bahwa marga itu menyangkut kehormatan keluarga," tegas Rayen Pono.
Rayen Pono tak lupa mengingatkan Ahmad Dhani untuk bersikap jantan dalam menghadapi konsekuensi atas tindakan sembrononya.
Mengingat sebelumnya, Ahmad Dhani sendiri pernah berkata bahwa dirinya bukan tipe orang yang biasa menyelesaikan masalah lewat jalur kekeluargaan.
"Jangan lari, buktikan lo orang yang punya nyali," tantang Rayen Pono.
Rayen Pono tak segan untuk balik melontarkan hinaan ke Ahmad Dhani, kalau dirinya berusaha menghindar dari panggilan pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
"Ketika Ahmad Dhani mangkir, akan diinfokan ke pihak kami. Itu akan kami blast ke media, bahwa Ahmad Dhani adalah pengecut," ikrar Rayen Pono.