Suara.com - Diyen alias Jessica, kerabat Syahrini yang juga hadir di red carpet Festival Film Cannes 2025 turut membela istri Reino Barack tersebut yang menuai banyak cibiran.
Apalagi, setelah UNESCO menegaskan tak pernah memberi penghargaan untuk Syahrini di acara Festival Film Cannes 2025.
Jessica melalui Instagram story-nya lantas mengatakan kehadiran Syahrini di Festival Film Cannes 2025 bukan sekedar prestasi, tetapi sesuatu yang mestinya membanggakan untuk Indonesia.
Sebab, Jessica menilai penampilan pelantun lagu "Sesuatu" di acara tersebut benar-benar menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.
"Kehadiran Syahrini di Festival Film Cannes lebih dari sekedar prestasi pribadi, ini merupakan momen yang membanggakan Indonesia. Dengan menampilkan warisan budaya kita yang kaya di panggung global, ia mewakili dirinya dan membawa semangat Indonesia ke dunia internasional," kata Jessica lewat unggahan Instagram story-nya.

Jessica juga bercerita penampilan Syahrini yang menuai banyak cibiran justru berhasil memukau penonton Festival Film Cannes 2025.
Kerabat Syahrini ini juga menilai penampilan ibu satu anak tersebut di Festival Film Cannes 2025 berhasil menggambarkan kecantikan dan kekuatan seorang perempuan muslim.
"Ia memikat penonton dengan keanggunan dan ketenangannya. Jilbabnya yang memukau merupakan bukti kecantikan dan kekuatan wanita muslim, mewakili esensi keanggunan Asia Tenggara," kata Jessica.
Menurutnya, Syahrini pantas mendapat dukungan atas dedikasinya memajukan tradisi dan kesenian Indonesia di kancah internasional.
Baca Juga: Maxime Bouttier Tak Rela Luna Maya Dipeluk dan Dikerumuni Orang-Orang: Aku Gak Kuat
"Mari kita mendukung Syahrini saat ia memperkuat suara dan warisan Indonesia di kancah Internasional," ujarnya.
Jessica juga seolah meminta masyarakat Indonesia untuk mengabaikan kontroversi terkait penghargaan yang diperoleh Syahrini pada acara tersebut.
Menurut dia, bagaimana pun juga mantan rekan duet Anang Hermansyah itu sudah mewakili Indonesia di kancah internasional.
"Terlepas dari diskusi seputar penghargaannya, dedikasinya untuk mewakili Indonesia di dunia internasional patut diapresiasi dan dihormati," jelasnya.

Alih-alih terus mencibir soal penghargaannya yang bukan dari UNESCO, masyarakat Indonesia sudah seharusnya mengakui Syahrini berhasil memperkenalkan kesenian Indonesia.
"Daripada berlarut-larut dalam kontroversi ini, mari kita akui Syahrini membawa seni dan tradisi Indonesai ke dunia internasional," kata Jessica.
Jessica juga berpendapat masyarakat Indonesia seharusnya bangga Syahrini tampil memukau di red carpet Festival Film Cannes 2025.
"Harusnya Indonesia bangga ada seorang Syahrini yang begitu cemerlang di Red Carpet," jelasnya.
Jessica pun merasa bangga melihat istri Reino Barack mencerminkan warisan budaya Indonesia di Festival Film Cannes 2025.
"Kehadirannya di Cannes bukan hanya sekedar pencapaian pribadi, tetapi mencerminkan warisan budaya Indonesia yang dinamis. Kita bangga melihat nama Indonesia bersinar di kancah internasional dan kita mengapresiasi Syahrini atas perannya dalam berbagi keindahan bangsa kepada dunia," jelas Jessica.
Klarifikasi UNESCO Soal Penghargaan Syahrini
Penghargaan yang diterima penyanyi sekaligus selebritas Tanah Air, Syahrini, dalam gelaran Festival Film Cannes 2025 sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Banyak yang mempertanyakan kebenaran klaim bahwa penghargaan tersebut diberikan oleh badan dunia UNESCO.
![Pidato Syahrini di Cannes. [Instagram/@princessyahrini]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/23/65189-pidato-syahrini-di-cannes.jpg)
Merespons polemik yang beredar, kantor perwakilan UNESCO Regional Office di Jakarta akhirnya memberikan pernyataan resmi.
Dalam klarifikasinya, mereka menegaskan tidak ada keterlibatan institusi mereka dalam penghargaan yang diterima oleh Syahrini.
"UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud. Meskipun acara tersebut mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace dalam kapasitas pribadi atau simbolis," tulis pernyataan resmi tersebut.
Pihak UNESCO juga menegaskan bahwa penghargaan yang diterima Syahrini bukan bagian dari program resmi mereka, apalagi bentuk pengakuan langsung dari organisasi yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa itu.
"Acara tersebut bukan merupakan upacara atau bentuk pengakuan resmi dari UNESCO," lanjutnya.
Dalam klarifikasi lanjutan, UNESCO juga memberikan penjelasan terkait ajang penghargaan yang disebut-sebut Syahrini sebagai prestasi bergengsi.
Mereka mengungkap bahwa penghargaan itu berasal dari organisasi bernama United Society Council (USC), bukan dari UNESCO.
USC menggelar acara penghargaan bertajuk Listen to Her Parole, sebuah platform yang disebut mendukung pemberdayaan perempuan. Gelarannya dilaksanakan sebelum malam puncak Festival Film Cannes 2025.
Acara tersebut mendapatkan dukungan dari Guila Clara Kessous, seorang seniman asal Prancis yang pernah ditunjuk sebagai UNESCO Artist for Peace pada tahun 2012 lalu.
Kessous memang memiliki afiliasi dengan UNESCO, namun dalam kasus ini ia hadir dalam kapasitas pribadi, bukan sebagai representasi resmi organisasi.