Chand Parwez: Ongkos Syuting Film di Luar Jakarta Lebih Mahal dari New York

Senin, 26 Mei 2025 | 21:38 WIB
Chand Parwez: Ongkos Syuting Film di Luar Jakarta Lebih Mahal dari New York
Produser Starvision Chand Parwez curhat betapa mahalnya syuting film di luar pulau. [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah produksi Starvision mengumumkan proyek film terbaru mereka berjudul Jodoh 3 Bujang.

Mengambil latar belakang kehidupan warga Makassar, Jodoh 3 Bujang mengangkat isu tentang uang panai pernikahan yang diklaim mulai mengalami pergeseran makna.

"Uang panai ini sudah bergeser maknanya di era flexing zaman ini," kata Arfan Sabran selaku sutradara dan penulis skenario film Jodoh 3 Bujang dalam sesi jumpa pers di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 26 Mei 2025.

Ada juga tradisi nikah kembar di Makassar, yang disebut Arfan Sabran sebagai salah satu solusi untuk tetap bisa menggelar pernikahan di tengah buruknya situasi ekonomi.

"Nikah kembar itu kemudian jadi solusi untuk sebuah tekanan ekonomi yang ada di Makassar," ujar Arfan Sabran.

Proses syuting film Jodoh 3 Bujang juga dilakukan di Makassar, untuk menyesuaikan latar belakang ceritanya.

Chand Parwez selaku produser pun blak-blakan berbagi cerita bahwa ongkos syuting di Makassar jauh lebih tinggi ketimbang di New York sekali pun.

"Mungkin teman-teman berpikir bahwa mengangkat film dengan kearifan lokal itu mudah. Nah, ini perlu saya jelaskan di sini," kata produser Chand Parwez di lokasi yang sama.

"Saya sudah membuat beberapa film yang mengangkat kearifan lokal, yang faktanya justru membutuhkan effort lebih besar," ucap Chand Parwez menambahkan.

Baca Juga: Teror Ummu Sibyan Kembali! Sinopsis dan Fakta Film Waktu Maghrib 2 yang Bikin Merinding

Poster film Jodoh 3 Bujang. [Instagram]
Poster film Jodoh 3 Bujang. [Instagram]

Chand Parwez menggambarkan, untuk syuting di Makassar dia membutuhkan uang setidaknya Rp1 miliar untuk memobilisasi peralatan.

"Rp1,1 miliar atau Rp1,2 miliar gitu mungkin. Kalau syuting di New York, dengan tim kecil, tidak akan sampai angkanya seperti itu," imbuhnya.

Ini bukan kali pertama Chand Parwez merasakan ongkos syuting di Indonesia lebih besar ketimbang di luar negeri.

"Saya pernah bikin Critical Eleven yang syuting di New York, dan pada saat bersamaan saya syuting Susah Sinyal di Sumba Timur. Budget-nya, ternyata jauh lebih mahal syuting di Sumba Timur," tutur Chand Parwez.

"Syuting di Baubau juga, film Komang. Mungkin orang berpikir syuting di Baubau itu mudah, ternyata tidak. Itu lebih mahal dari kami syuting The Architecture of Love di New York," imbuh Chand Parwez.

Namun, Chand Parwez tak keberatan dengan hal itu karena percaya akan ada dampak positif dari film-film yang mengusung nilai kearifan lokal.

"Justru ini yang memperkaya perfilman nasional kita. Kenapa saya juga masih enggak kapok? Tentunya ini memberikan kepuasan dan kepentingan yang sangat positif," kata Chand Parwez.

Termasuk dalam proyek film Jodoh 3 Bujang, Chand Parwez melihat ada isu besar yang lebih penting untuk dibagikan ketimbang memikirkan mahalnya ongkos syuting.

"Ini adalah kisah nyata dan ini menarik sekali. Bukan hanya nikah kembarnya yang menarik, ternyata ada muatan-muatan esensial yang butuh kami bawa ke sinema Indonesia," ucap Chand Parwez.

Acara konferensi pers film Jodoh 3 Bujang yang berlangsung di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2025). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]
Acara konferensi pers film Jodoh 3 Bujang yang berlangsung di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2025). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]

Jodoh 3 Bujang sendiri mengisahkan tiga bujang bersaudara, Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong) yang diminta orang tuanya untuk menikah kembar, karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi.

Namun, calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orang tuanya dengan pria yang lebih mapan, sehingga harus menemukan jodoh penggantinya dalam waktu singkat agar pernikahan kembar mereka tetap bisa diselenggarakan.

Selain tiga nama di atas, Jodoh 3 Bujang juga dibintangi Aisha Nurra Datau, Maizura, Barbie Arzetta, Elsa Japasal, Arswendy Bening Swara, Cut Mini, Nugie, Iwan Coy, Zakaribo, Le Roy Osmany, Nunu Datau, Musdalifah Basri hingga Arla Ailani.

Dikemas dengan warna drama komedi keluarga, Jodoh 3 Bujang akan mulai tayang di bioskop pada 26 Juni 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI