- Mees Hilgers masih belum menemukan klub baru
- FC Twente sudah mengantisipasi potensi kepergian Hilgers
- Hilgers menghadapi dua pilihan sulit
Suara.com - Masa depan bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, di FC Twente semakin tidak menentu.
Sang pemain sejak lama menyatakan keinginannya untuk hengkang dan melangkah ke level yang lebih tinggi, namun hingga akhir Agustus 2025 ia belum juga menemukan klub baru.
Situasi ini membuat FC Twente mengambil langkah antisipasi.
![Breaking News! FC Twente Resmi Bekukan Mees Hilgers [Tangkap layar X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/24/67735-mees-hilgers.jpg)
Klub Eredivisie itu lebih dulu mendatangkan Stav Lemkin sebagai bek tengah baru, setelah sebelumnya juga memastikan kedatangan Robin Propper.
Hilgers pun kini tetap berlatih bersama tim utama, tetapi sudah dicoret dari daftar pemain dalam beberapa laga resmi Twente musim ini.
Ambisi Hilgers dan Sikap Klub
Menurut Direktur Teknik FC Twente, Jan Streuer, ambisi Hilgers untuk mencari tantangan baru bukanlah hal aneh.
“Hilgers sudah sering menyampaikan keinginannya untuk melangkah ke level berikutnya. Itu wajar, karena dia sudah lama di Twente,” ujar Streuer kepada VoetbalTijd.
Namun, Streuer menegaskan bahwa klub tidak bisa hanya menunggu kejelasan masa depan Hilgers.
Baca Juga: Perempuan Ini Japri Pratama Arhan: Assalamualaikum Calon Imam
“Kalau kami hanya menunggu dia, maka kami tidak punya bek baru sampai sekarang. Karena itu, kami memilih mendatangkan Propper dan Lemkin lebih dulu. Sekarang, jika Hilgers menemukan klub lain dengan tawaran yang tepat, maka kami bisa melepasnya.”
![Senyum Mees Hilgers di Tribun, Tapi Masa Depannya di FC Twente Suram [Dok Tubantia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/20/31281-mees-hilgers.jpg)
Belajar dari Pengalaman Musim Lalu
Langkah cepat Twente kali ini tak lepas dari pengalaman pahit musim panas 2024.
Saat itu, klub terlambat mencari pengganti Robin Propper yang hengkang, dan hanya bisa mendatangkan Gustaf Lagerbielke yang tampil di bawah ekspektasi.
“Kami belajar dari kesalahan itu. Kalau pemain masih punya kontrak, klub punya kendali. Tapi pada akhirnya, semuanya tergantung situasi, harga, dan kepentingan klub. Twente bukan klub yang bisa menolak tawaran besar, sama seperti Ajax atau PSV ketika ada klub besar datang,” kata Streuer.
Dua Jalan untuk Hilgers