Infografis
Suara.com - Nasib Ivan Gunawan yang sudah berada di Tanah Suci ramai dicari tahu seiring dengan kabar Pemerintah Arab Saudi tidak lagi menerbitkan visa haji Furoda.
Namun Ivan Gunawan alias Igun menepis keraguan publik dengan mengabarkan bahwa dirinya sudah berada di Makkah.
"Aku baru saja sampai di Makkah, ingin berbagi sesuatu buat teman-teman semua jemaah haji yang saat ini sedang berada di Makkah," ujar Igun pada Minggu, 1 Juni 2025, waktu Indonesia.
Sambil memamerkan kartu Nusuk miliknya yang dikalungkan di leher, Ivan Gunawan mengedukasi para jemaah haji lainnya akan pentingnya kartu tersebut.
Kartu Nusuk diungkap adalah tanda pengenal atau identitas para jemaah haji sehingga dapat dipastikan Ivan Gunawan merupakan salah satu dari mereka.
![Ivan Gunawan bagikan momen di Raudhah. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/31/66508-ivan-gunawan-alias-igun.jpg)
"Perhatikan baik-baik kartu Nusuk kalian, jangan sampai tidak dibawa. Karena banyak sekali fungsinya. Ini sebagai tanda pengenal dan juga tanda masuk masjidil haram," lanjut Igun.
Banyaknya kemudahan di aplikasi Nusuk diungkap pula oleh Ivan Gunawan sehingga ia berharap para jemaah haji lebih memanfaatkannya.
Meski sedikit berbeda, Ivan Gunawan berharap ibadah haji tahun 2025 ini bisa lebih ramai dan tenang untuk semua pihak.
"Haji tahun ini memang sedikit berbeda, tapi Insya Allah bisa lebih ramai dan kita beribadah bisa lebih tenang," tandas Ivan Gunawan.
Baca Juga: Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
Serba-serbi Kartu Nusuk
Mengutip kemenag.go.id, jemaah haji asal Indonesia akan menerima kartu Nusuk setibanya di Tanah Suci.
Selain sebagai identitas, kartu Nusuk merupakan 'tiket' untuk mengakses berbagai layanan dalam aktivitas haji.
Layanan jemaah haji Indonesia dikelola oleh delapan perusahaan swasta yang disebut sebagai syarikah.
Dengan kartu Nusuk, proses identifikasi diharapkan lebih cepat karena data jemaah sikron dengan data syarikah.
"Nusuk ini spesifik sesuai dengan syarikah yang melayani. Jadi, Insya Allah tidak akan ada lagi cerita jemaah terlantar karena ketidakjelasan layanan," terang Hilman Latief, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
