Suara.com - Momen Pandji Pragiwaksono pertama kali mendaki bersama komika, Dzawin Nur di Gunung Kawi, Jawa Timur cukup mencuri perhatian.
Salah satunya momen ketika Pandji Pragiwaksono dan Dzawin Nur bertemu seorang bapak-bapak di tengah pendakian.
Bapak-bapak tersebut diketahui seorang pekerja di hutan yang berada di Gunung Kawi.
Ia mengingatkan Pandji Pragiwaksono dan Dzawin Nur untuk siap siaga selama mendaki Gunung Kawi.
"Banyak orang mendaki, yang penting siap siaga," ujar bapak tersebut dilansir dari Youtube Dzawin.
![Pandji Pragiwaksono dalam sesi jumpa pers tur stand up Mens Rea di Markas Comika, Wijaya, Jakarta, Rabu (16/4/2025) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/17/95492-pandji-pragiwaksono.jpg)
"Siap siaga gimana tuh pak?" tanya Pandji Pragiwaksono yang berdiri menjauh dari Dzawin dan bapak-bapak tersebut.
Dalam hal ini, bapak tersebut meminta mereka untuk selalu mengucap salam dan membaca doa ketika akan masuk hutan.
Apalagi, kalau mereka masuk ke hutan saat hari sudah gelap.
"Maksudnya siap siaga tuh begini seumpama mau masuk, bacalah bismillah atau semampunya apa ayat kursi kah atau apa. Kalau malam nanti di sana itu, apalagi di hutan ya itu (dibaca)," kata bapak tersebut.
Baca Juga: Bukan Perkara Belum Izin, Inikah Kesalahan Fatal Vidi Aldiano soal Lagu Nuansa Bening?
Tak hanya itu, si bapak juga mengingatkan kedua komika tersebut bahwa makhluk halus, baik berupa jin atau jenis apapun itu memang benar adanya.
"Saya yang orang sini, kerjanya di hutan. Kan makhluk halus, jin apa segala macam itu kan ada," kata bapak tersebut.
Ia mengingatkan untuk selalu berdoa karena tak semua manusia bisa melihat adanya makhluk halus di sekitarnya. Namun, makhluk halus sudah pasti bisa melihat manusia.
"Kan sama dengan kita semua kan. Kalau kita semua kan kita tahu ya. Tapi, kalau makhluk halus tuh kan kita nggak tahu. Di situ tahu kita," ujarnya.
Karena itulah, orang tersebut mengigatkan Pandji Pragiwaksono dan Dzawin Nur untuk selalu permisi di mana pun dan tak usah panik bila dijahili makhluk halus.
Sebab, ia beranggapan makhluk halus ini dulunya juga manusia yang bisa memiliki karakter jahil atau tidak.
Bila sewaktu hidup mereka jahil, maka mereka juga akan jahil ketika menjadi makhluk halus.
"Makanya sebelum bertamu itu permisi dulu. Seandainya ada makhluk halus, kan ada yang suka jahil dan gak jahil. Itu kan asalnya manusia, ada yang jahil dan nggak jahil jadi pulang ke alamnya ya gitu," jelas bapak tersebut.
Pandji Pragiwaksono yang mulai ketakutan pun langsung mendekati Dzawin Nur dan mencoba mengalihkan topik pembicaraan dengan bapak tersebut.
Pandji Pragiwaksono mencoba memancing orang tersebut untuk bercerita soal masa lalunya berjualan bakso dengan dalih dirinya sudah merasa lapar.
"Bapak jual bakso? (Saya) lapar naik," ujar Pandji Pragiwaksono dengan ekspresi wajahnya yang mulai ketakutan.
Sayangnya, bapak tersebut mengabaikan celetukan Pandji dan terus mengingatkan adanya makhluk halus di Gunung Kawi.
"Makanya kalau mau masuk salam atau baca ayat kursi, kan kalau orang jalan nggak tahu di situ lagi ada yang main-main," ujar bapak tersebut.

Meski begitu, komika 45 tahun itu tak menyerah untuk mengalihkan perbincangan walaupun selalu gagal.
Sebab, orang tersebut justru mengingatkannya untuk tak sembarangan mengeluh lelah atau lapar selama mendaki gunung.
"Tahun berapa jualan bakso?" tanya Pandji Pragiwaksono.
"Pokoknya salam, jangan sampai bilang capek atau lapar kalau masuk ke hutannya ya," ujar bapak tersebut.
Karena diingatkan demikian, ayah satu anak ini penasaran alasan si bapak melarang dirinya mengeluh capek, lapar atau haus selama mendaki.
"Oh nggak boleh bilang capek?" tanya Pandji.
"Jangan bilang capek, jangan bilang lapar. Pokoknya diam aja, kalau mau makan ya makan, minum ya minum gitu lah," ujar bapak tersebut,
Rupanya, bapak tersebut beranggapan setiap kali orang mengeluh akan semakin merasakan hal yang dikeluhkan tersebut.
Selain itu, bapak tersebut juga menyarankannya untuk tak ajak orang lain untuk makan atau minum selama mendaki karena makhluk halus bisa saja merasa terpanggil.
"Saya sendiri walaupun kerja di hutan, saya kalau mau makan gak ajak-ajak. Kalau ajak-ajak kadang-kadang kan yang gak nampak itu ikut makan," jelas orang tersebut.
Pandji Pragiwaksono mendengar penjelasan itu pun semakin merasa takut sampai akhirnya meminta Dzawin Nur untuk melanjutkan perjalanan.
Pandji Pragiwaksono yang sempat mengumpat pun mengaku semakin merasa takut mendengar penjelasan bapak tersebut di akhir.
"Yang paling nyebelin dia bilang kalau kita mau makan jangan bilang "Yuk makan", nanti ada yang lain merasa ikut dipanggil. Aduh gue takut banget," kata Pandji.
Sejumlah warganet pun terhibur dengan ekspresi wajah Pandji Pragiwaksono yang ketakutan selama diberi petuah oleh orang tersebut.
Mereka memahami penjelasan orang tersebut semakin membuat perasaan takut Pandji Pragiwaksono campur aduk.
"22:22 ekspresi macam apa itu," kata @alfarran***.
"22:30-23:10 ngetawain banget muka mas Pandji setegang itu hahaha," kata @saal***.
"23:21 ngakak anjir lihat muka bang Pandji," kata @rendy***.
"Si bapak malah membuat suasana bang Pandji makin campur aduk. Bang Pandji: mau ku lawan tapi dia orang sini," kata @kikko***.
"Kocak banget ini 24:12. bang Pandji berusaha mengubah topik pembicaraan," kata @newgenera***.