Suara.com - Aktor dan presenter Denny Sumargo kembali menjadi sorotan setelah menyuarakan kekhawatirannya terhadap eksploitasi nikel yang terjadi di kawasan Raja Ampat, Papua.
Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Denny membagikan beberapa foto saat dirinya menjelajahi keindahan salah satu pulau terindah di Indonesia tersebut.
Dalam unggahan itu, ayah satu anak ini juga menyertakan video yang berisi permohonan terbuka kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk meninjau ulang kebijakan tambang nikel yang dinilai merusak lingkungan alam Papua, khususnya Raja Ampat.
![Denny Sumargo Kecam Aktivitas Tambang Nikel di Raja Ampat. [Instagram/sumargodenny]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/05/79065-denny-sumargo.jpg)
“Saya memohon dengan sangat kepada Bapak Prabowo, tolong ditinjau lagi kebijakan untuk pengelolaan nikel di Papua,” ujar Denny dengan nada serius dalam video tersebut.
Lebih lanjut, Denny menegaskan bahwa suaranya bukan hanya berasal dari dirinya pribadi.
Melainkan juga mewakili keresahan masyarakat Papua yang merasa terancam dengan adanya aktivitas pertambangan yang merusak kawasan yang selama ini dikenal sebagai surga dunia itu.
“Ini mewakilkan diri saya pribadi dan aspirasi dari masyarakat Papua,” katanya.
Denny Sumargo juga tak bisa menyembunyikan rasa kecewa dan sedih atas rusaknya keindahan Raja Ampat akibat proyek tambang nikel.
Ia mengungkapkan, selama bertahun-tahun dirinya telah menjelajahi ratusan pulau di seluruh Indonesia, dan Raja Ampat menjadi salah satu tempat yang paling berkesan baginya.
Baca Juga: Denny Sumargo Kecam Aktivitas Tambang Nikel di Raja Ampat: Tanah Papua Bukan Ladang Eksploitasi
“Saya sebagai orang yang pernah menjelajah Indonesia hampir 600 pulau di seluruh Indonesia dan Papua adalah salah satu pulau yang pernah saya jelajahi,” jelas Denny.
Menurutnya, Raja Ampat adalah aset nasional yang tak ternilai, bukan hanya bagi masyarakat Papua, tetapi juga Indonesia dan dunia.
Keindahan alam, kekayaan biota laut, dan budaya setempat adalah warisan yang harus dijaga bersama.
![Denny Sumargo dalam acara rilis trailer film Panji Tengkorak yang digelar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin, 2 Juni 2025 [Suara.com/Tiara Rosana].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/02/21074-denny-sumargo.jpg)
Seruan Denny Sumargo ini pun mendapat dukungan luas dari warganet. Tagar #SavePapua bahkan menjadi trending di berbagai platform media sosial sejak beberapa hari terakhir.
Banyak netizen yang menyuarakan keprihatinan serupa dan mendesak pemerintah untuk menghentikan eksploitasi sumber daya alam yang merusak lingkungan di Papua.
Diketahui, isu tambang nikel di Raja Ampat kembali mencuat setelah adanya aksi protes dari empat orang aktivis Greenpeace dalam acara Indonesia Critical Minerals Conference & Expo yang berlangsung di Hotel Pullman, Central Park, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Dalam aksi yang cukup mengejutkan itu, para aktivis tiba-tiba membentangkan spanduk besar saat Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno sedang menyampaikan pidatonya.
Mereka menyuarakan kritik terhadap program hilirisasi nikel yang dianggap telah merusak lingkungan dan menimbulkan konflik sosial di sejumlah wilayah.
“Pemerintah bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang terjadi di Raja Ampat, di Papua. Save Raja Ampat,” teriak salah satu aktivis yang merupakan pemuda asal Papua sambil membentangkan spanduk.
Aksi mereka langsung dihentikan oleh petugas keamanan dan para aktivis tersebut diseret keluar dari ruangan konferensi.
Namun, saat sedang ditarik menjauh, salah satu dari mereka masih terus melantangkan suaranya.
“Save Raja Ampat, Papua bukan tanah kosong,” ujarnya lantang.
Dalam aksi tersebut, terlihat setidaknya tiga spanduk kuning bertuliskan pesan-pesan protes yang kuat.
Spanduk pertama bertuliskan “What’s the true cost of your nickel?” (Berapa sebenarnya harga nikel Anda?), spanduk kedua berbunyi “Nickel mines destroy lives” (Tambang nikel menghancurkan kehidupan), dan yang ketiga bertuliskan “Save Raja Ampat from nickel mining” (Selamatkan Raja Ampat dari tambang nikel).
Isu ini telah menjadi perhatian nasional dan internasional, seiring meningkatnya permintaan global terhadap nikel yang menjadi bahan utama baterai kendaraan listrik.
![Denny Sumargo dalam acara rilis trailer film Panji Tengkorak yang digelar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin, 2 Juni 2025 [Suara.com/Tiara Rosana].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/02/17059-denny-sumargo.jpg)
Namun di balik potensi ekonominya, banyak pihak mengingatkan bahwa eksploitasi yang tidak berkelanjutan akan membawa dampak serius bagi ekosistem dan masyarakat lokal.
Melalui suaranya, Denny Sumargo berharap bisa menjadi bagian dari gerakan yang lebih besar dalam melindungi alam Indonesia.
Ia pun menutup videonya dengan harapan agar pemerintah benar-benar mendengar suara rakyat dan menyelamatkan Raja Ampat sebelum terlambat.