Tayang 10 Juli, Film Hotel Sakura Angkat Kisah Nyata Hotel Seram di Semarang

Minggu, 15 Juni 2025 | 22:25 WIB
Tayang 10 Juli, Film Hotel Sakura Angkat Kisah Nyata Hotel Seram di Semarang
Shindy Huang dan Taskya Namya saat mempromosikan film Hotel Sakura di kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Juni 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu lagi film horor yang siap tayang di bioskop Indonesia. Berjudul Hotel Sakura, film ini diangkat dari kisah nyata di sebuah hotel kawasan Semarang, Jawa Tengah.

Sutradara Krishto Damar Alam menerangkan film Hotel Sakura berawal saat dirinya bersama Rudy Soedjarwo dan penulis mereka, Upi Avianto tengah mencari ide cerita.

"Kita riset dan ada ide mengangkat cerita dari sebuah hotel yang katanya horor, tapi belum pernah diangkat," kata Krishto Damar Alam saat datang ke kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Juni 2025.

Menggunakannya jasa paranormal, para sineas ini mulai mengatur plot cerita. Sampai kemudian, mereka datang ke hotel tersebut dan menemukan cerita yang lebih detail.

"Benar nggak sih apa yang disebutkan? Ternyata benar, di setiap sudut itu ada," kata sang sutradara.

Krishto Damar (sutradara) dan Rahul Mulani (produser) saat mempromosikan film Hotel Sakura di kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Juni 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]
Krishto Damar (sutradara) dan Rahul Mulani (produser) saat mempromosikan film Hotel Sakura di kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Juni 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]

"Di depan itu ada anak kecil rambut panjang dan selalu rukuk, terus di tengahnya ada ibu-ibu pakai baju Jawa, di atasnya lagi ada anak kecil yang sering naik turun tangga, ada perempuan yang bunuh diri dan di luar sering kelihatan," imbuhnya.

Tapi, di antara sejumlah kemunculan mereka yang tak kasat mata, Krishto Damar, Rudy Soedjarwo dan Upi Avianto menemukan kisah menarik.

"Hotel ini kan hotel tua dari zaman Belanda, Jepang, kami kemudian mengambil background cerita tentang zaman penjajahan Jepang," kata Krishto Damar.

Menggunakan mediator, cerita soal sebuah keluarga Jepang yang dibantai di hotel tersebut pun muncul.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Body Horror yang Dijamin Bikin Ngilu

"Jadi ada banyak tentara Jepang yang nggak mau pulang, keluarga itu kemudian dibantai. Ada ibu dan anak, di situ sayangnya ibu ke anak, anak ke ibu, membuat ceritanya lebih kental," kata sang sutradara.

Taskya Namya saat mempromosikan film Hotel Sakura di kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Juni 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]
Taskya Namya saat mempromosikan film Hotel Sakura di kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Juni 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]

Berdasarkan cerita ini, Upi Avianto mengembangkan cerita. Ditambah sosok Rudy Soedjarwo yang mengedepankan cerita keluarga, maka tercetuslah ide cerita film Hotel Sakura.

Krishto Damar mengatakan, poster dalam film Hotel Sakura juga menjadi representasi gambaran salah satu hantu di sana.

"Makhluknya menyerupai ini. Ya perempuan Jepang yang dibantai itu," katanya.

Selain karena menarik, Krishto Damar dan sang produser memang menyukai film horor Jepang. Jadi adanya Hotel Sakura sekaligus menjadi tribute untuk karya horor Negeri Sakura.

Bicara soal sinopsis, film Hotel Sakura mengisahkan perempuan bernama Sarah, seorang gadis yang hidup dalam bayang-bayang masa lalunya sejak sang ibu tewas. 

Terjebak dalam rasa bersalah yang tak kunjung usai, Sarah mencoba berbagai cara untuk bisa kembali ‘bertemu’ dengan ibunya, hingga akhirnya bertemu seorang pria misterius yang menawarkan jalan spiritual penuh bahaya.

Ritual tersebut justru membuka pintu untuk teror yang lebih besar. Keinginan untuk menebus kesalahan perlahan berubah menjadi petaka, dan dunia nyata mulai kehilangan batas dengan dunia arwah.

Hotel Sakura beda dari film horor lokal lainnya, karena kehadiran karakter hantu Jepang bernama Setsuko. Sosok ini membawa aura mistis yang kuat, memberi warna baru dalam dunia horor Indonesia yang selama ini didominasi oleh urban legend lokal.

Shindy Huang dan Taskya Namya saat mempromosikan film Hotel Sakura di kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Juni 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]
Shindy Huang dan Taskya Namya saat mempromosikan film Hotel Sakura di kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Juni 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]

Dari jajaran pemain, film Hotel Sakura menghadirkan Clara Bernadeth, Taskya Namya, Shindy Huang, Tio Pakusadewo, Donny Damara dan Randy Martin.

Lalu, seperti apa cerita selengkapnya dari film Hotel Sakura? Saksikan di bioskop mulai 10 Juli 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI