Zaskia Adya Mecca Terjebak di Mesir Saat Mau ke Gaza, Diintimidasi Polisi dan Intel

Yazir FIsmail Suara.Com
Senin, 16 Juni 2025 | 13:30 WIB
Zaskia Adya Mecca Terjebak di Mesir Saat Mau ke Gaza, Diintimidasi Polisi dan Intel
Zaskia Adya Mecca mengaku diikuti polisi dan intel Mesir (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktris sekaligus aktivis kemanusiaan Zaskia Adya Mecca saat ini sedang mengikuti kegiatan Global March to Gaza, sebuah aksi damai solidaritas internasional yang menempuh perjalanan sejauh 50 kilometer dari Kairo menuju Gerbang Rafah, perbatasan Mesir-Gaza.

Zaskia tidak sendiri. Dalam aksi ini, ia bergabung bersama sejumlah rekan artis Indonesia lainnya seperti Wanda Hamidah, Ratna Galih, Hamidah Rachmayanti, Indadari, dan Irfan Farhad.

Aksi tersebut bertujuan menyerukan pembukaan akses bantuan kemanusiaan tanpa syarat ke wilayah Gaza, penghentian agresi militer Israel, penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta mengakhiri penjajahan atas Palestina.

Namun sayang, perjuangan untuk menyuarakan keadilan tidak berjalan mulus.

Sejak kedatangannya di Mesir, Zaskia dan rombongannya telah menghadapi berbagai kendala, baik administratif maupun tekanan dari aparat keamanan.

Dalam unggahan di akun Instagramnya, Zaskia mengungkap bahwa ia bersama rombongan resmi bergabung sebagai peserta di bawah kontingen Malaysia.

Hal ini dilakukan karena pendaftaran dari Indonesia sudah ditutup.

“Kami sign up sebagai peserta secara resmi, under kontingen dari Malaysia. Karena telat daftar, jadi sudah tidak bisa tambah perwakilan utama atas nama Indonesia. Nggak masalah, selama bisa terlibat di long march,” tulis Zaskia.

Zaskia menjelaskan bahwa panitia penyelenggara telah memberikan pengarahan dan dokumen secara lengkap.

Baca Juga: Zaskia Adya Mecca dan Artis Lain Jalan Kaki 50KM Demi Gaza! Ini yang Mereka Suarakan

Meski demikian, ia menyadari bahwa aksi ini mengandung risiko tinggi. Terlebih, situasi politik di Mesir yang kompleks membuat koordinasi dengan otoritas setempat berlangsung alot.

Setibanya di Kairo, situasi semakin menegangkan. Zaskia menyaksikan sendiri para peserta dari negara lain, khususnya Eropa, mengalami deportasi di bandara.

“Di airport, aku melihat teman-teman dari negara lain dideportasi, terutama dari Eropa. Di grup long march, sudah banyak aktivis yang ditangkap, ada yang ditahan tapi juga ada yang dipulangkan,” tulisnya.

Situasi makin pelik saat hotel tempat mereka menginap didatangi polisi. Dalam sebuah video, Zaskia mengungkap bahwa sejak pagi hari, mobil polisi, intel, hingga kendaraan tahanan telah berjaga di depan hotel.

“Jam 7 pagi ada 3 mobil polisi datang ke hotel, melakukan sweeping. Empat bule dibawa dengan mobil polisi, dan kami yang bernegosiasi. Sudah harus bertindak tepat, semua ambil risiko,” ungkapnya.

Zaskia Adya Mecca mengaku diikuti polisi dan intel Mesir  (Instagram)
Zaskia Adya Mecca mengaku diikuti polisi dan intel Mesir (Instagram)

Menurut Zaskia, rombongan mereka yang berjumlah 10 orang seakan terkunci dan tidak bisa bergerak bebas. Keberadaan aparat dan intel yang terus mengawasi membuat tekanan psikologis meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI