Kecelakaan yang menimpa Juliana Marins, turis asal Brasil yang jatuh saat mendaki Rinjani menjadi sorotan dunia. Insiden tragis itu menjadi pengingat dari fakta yang seringkali dianggap remeh.
Bahwa di balik pesona puncak yang memukau, gunung menyimpan sisi lain yang brutal dan bahkan bisa merenggut nyawa dalam sekejap.
Dualisme alam antara keindahan alam dan bahaya yang mengancam inilah yang dilirik oleh para sineas luar negeri. Ya, ada banyak film survival di gunung dari kisah nyata yang menyajikan visual mencekam dan menguji batas ketahanan manusia.
Film bertema survival di gunung seolah jadi gambaran nyata bahwa alam bukan hanya soal pemandangan spektakuler.
Tapi juga tentang perjuangan melawan alam, batas fisik, dan mental saat dihadapkan pada situasi antara hidup atau mati.
Film-film semakin mencekam dan memacu adrenalin karena diangkat dari kisah nyata yang benar-benar terjadi.
Berikut adalah rekomendasi film bertema kecelakaan dan perjuangan bertahan hidup di gunung.
Setelah menonton film-film ini, kamu mungkin akan berpikir dua kali untuk meremehkan kekuatan alam.
1. 127 Hours (2010)
Baca Juga: BASARNAS Dituding Lelet, Kenapa Evakuasi Juliana Marins Tak Bisa Gunakan Helikopter?

Pertama ada film 127 Hours yang dianggap sebagai masterclass dalam genre survival. Film yang menceritakan kisah nyata Aron Ralston pendaki yang mendaki Taman Nasional Canyonlands, Utah dan mengalami kecelakaan, terjepit batu besar di ngarai terpencil.
Selama 127 jam, Aron (yang diperankan James Franco) berjuang sendirian melawan dehidrasi, kelaparan, dan kewarasan yang mulai terkikis. Aron pun merekam videonya sebagai diari untuk menjaga mentalnya.
Puncaknya adalah ketika Aron harus membuat keputusan besar dan mengerikan dalam hidupnya untuk bisa membebaskan diri dari jepitan batu besar itu.
Adegan tersebut begitu gamblang dijelaskan menjadikan adegan paling sinematik dan melekat di hati penonton.
2. Everest (2015)

Rekomendasi film survival di gunung selanjutnya adalah Everest. Film ini diangkat dari kisah nyata pendakian Gunung Everest yang pada 1996 dari beberapa tim ekspedisi.
Film Everest adalah gambaran paling realistis dan brutal tentang ambisi manusia untuk menaklukkan puncak tertinggi dunia.
Everest menampilkan kisah dari beberapa tim ekspedisi yang terjebak dalam badai salju. Suasana makin mencekam karena dibumbui konflik antar kelompok pendaki karena adanya konflik personal.
Lewat film ini ditampilkan bahwa pengalaman dan persiapan tidak akan menjamin keselamatan karena alam bergerak tanpa pandang bulu.
Salah satu adegan yang paling tragis adalah momen ketika para pendaki kehabisan oksigen dan mulai berhalusinasi di tengah suhu beku.
Film menjadi refleksi apakah sepadan untuk bertahan dan mempertaruhkan hidup agar sampai puncak, atau menyerah dan pulang dengan tangan hampa.
3. Society of the Snow (2023)

Menjadi salah satu film survival di gunung paling baru, Society of the Snow (La Sociedad de la Nieve) mengangkat kisah nyata dari tim rugby Uruguay.
Pada tahun 1972 pesawat dari tim rugby Uruguay mengalami kecelakaan di Pegunungan Andes membuat para awak pesawat terisolasi selama 72 hari.
Mereka yang berhasil selamat terpaksa melakukan hal yang tak pernah terbayangkan untuk bisa bertahan hidup termasuk kanibalisme.
Sisi psikologis dan moral adalah poin utama yang disorot dalam film ini dan menjadikannya semakin mencekam.
Keputusan untuk memakan bagian tubuh teman agar bisa bertahan hidup memang digambarkan dengan penuh empati tapi tetap saja menyayat hati.
Seolah film ini ingin menyampaikan pesan bahwa manusia dituntut untuk bertahan hidup dalam situasi paling ekstrem sekali pun mempertaruhkan moral.
Tiga film survival di gunung dari kisah nyata tadi adalah gambaran sesungguhnya bahwa alam yang indah itu menyimpan kekuatan di luar kuasa manusia. Proses evakuasi pun tidak bisa serta merta dilakukan dengan mudah.
Dari ketiga film tadi adakah yang sudah pernah kamu tonton?
Kontributor : Safitri Yulikhah