Suara.com - Kevin Sanjaya yang telah pensiun dari kariernya sebagai atlet bulu tangkis mendapat kepercayaan baru.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 23 Juni 2025 lalu, Kevin Sanjaya diangkat sebagai Direktur Perseroan MNC Vision.
"Menyetujui untuk mengangkat Ibu Endang Mayawati dan Bapak Kevin Sanjaya Sukamuljo, masing-masing selaku direktur utama dan direktur perseroan," terang MNC Vision.
Fakta bahwa Kevin Sanjaya merupakan menantu Hary Tanoesoedibjo pendiri dan pemilik MNC Group membuat kabar pengangkatannya sebagai direktur tak begitu mengejutkan.
Kendati begitu, pendidikan Kevin Sanjaya yang selama ini dikenal sebagai atlet bulu tangkis juga mengundang rasa penasaran publik. Ketahui semuanya melalui ulasan berikut ini.
1. Perjalanan Karier Kevin Sanjaya

Kevin Sanjaya menunjukkan ketertarikan dengan bulu tangkis di usia 2,5 tahun saat melihat sang ayah, Sugiarto Sukamuljo, bermain.
Keluarga Kevin Sanjaya memang tak jauh dari dunia bulu tangkis. Kevin merupakan keponakan Alvent Yulianto yang pernah menjadi pemain ganda putra peringkat 1 dunia.
Ketertarikan Kevin Sanjaya didukung sang ayah dengan berlatih di klub Putra 46, Jember selama setahun, kemudian pindah ke klub Sari Agung di Banyuwangi.
Di usia sebelas tahun, Kevin Sanjaya memenangkan turnamen Piala Graha Bhakti, menunjukkan bakatnya bermain bulu tangkis di usia sangat muda.
Baca Juga: Hary Tanoesoedibjo Siapkan Aksi Korporasi IPTV di Tengah Laba Anjlok
Karier Kevin Sanjaya berlanjut dengan target sebagai atlet nasional, mulanya dengan lolos audisi PB Djarum pada 2007.
Ade Lukas-lah pelatih yang melihat potensi Kevin Sanjaya di ganda putra setelah sebelumnya mencoba di tunggal putra.
Dipasangkan dengan Marcus Fernaldi Gideon, sederet prestasi Kevin Sanjaya di awal karier meliputi All England 2017 dan 2018, Super Series BWF 2017, serta Asian Games 2018.
Julukan 'Minons' diberikan kepada Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi Gideon karena tinggi badan di bawah rata-rata, tetapi memiliki gaya bermain yang cepat dan lincah.
Prestasi gemilang Kevin Sanjaya di dunia bulu tangkis membuatnya masuk daftar 30 Under 30 Asia dan 30 Under 30 Indonesia tahun 2020 bersama Marcus Fernaldi Gideon.
Pada 16 Mei 2024, Kevin Sanjaya mengumumkan pensiun. Keputusan itu dibuat Kevin setelah menikah dengan Valencia Tanoesoedibjo dan telah menjadi seorang ayah.
Kevin Sanjaya menikah dengan putri Hary Tanoesoedibjo pada 23 Maret 2023. Putri Kevin yang diberi nama Avery Victoria Sukamuljo lahir pada Januari 2024.
Namun alasan Kevin Sanjaya pensiun adalah cedera bahu sejak 2017. Marcus Fernaldi Gideon pun mengalami cedera sehingga Kevin sempat dipasangkan dengan Rachmat Hidayat.
Sayangnya Kevin Sanjaya merasa kurang pas berpasangan dengan Rachmat Hidayat. Di momen itulah masa depan Kevin sebagai atlet bulu tangkis dibicarakan bersama PBSI.
Jawaban kurang memuaskan yang diberikan PBSI membuat Kevin Sanjaya semakin mantap untuk pensiun.
2. Pendidikan Kevin Sanjaya

Pendidikan Kevin Sanjaya tidak tercantum dalam profil yang dipublikasikan pbsi.id.
Kevin Sanjaya hanya diterangkan kelahiran Banyuwangi, 2 Agustus 1995, asal klub Djarum Kudus.
Kabarnya Kevin Sanjaya menyelesaikan pendidikan SD di Banyuwangi, SMP di Kudus karena sudah masuk klub PB Djarum, lalu SMA di kawasan Kelapa Dua Jakarta saat Pelatnas.
Pendidikan tinggi Kevin Sanjaya diketahui dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) milik Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Nama Kevin Sanjaya Sukamuljo tercatat pernah menjadi mahasiswa di Institut Keuangan-Perbankan Dan Informatika Asia Perbanas jurusan Manajemen pada 2014.
Hanya saja Kevin Sanjaya mengundurkan diri sehingga belum mendapatkan gelar sarjana.
Kuliah Kevin Sanjaya dilanjutkan di Universitas Bina Nusantara sejak Februari 2022.
Pada Juni 2025, Kevin Sanjaya tercatat masih menjadi mahasiswa aktif Pendidikan Jarak Jauh program studi Manajemen (PJJ Manajemen) Universitas Bina Nusantara.
Dengan kata lain, Kevin Sanjaya belum meraih gelar sarjana, melainkan masih mempelajari ilmu manajemen di kampus yang lebih dikenal dengan nama Binus tersebut.
Bagaimana pendapatmu?
Kontributor : Neressa Prahastiwi