Di musik dangdut ini, Hamdan ATT mulai merilis sejumlah karya yang kemudian meledak di pasaran.
Puncak keemasannya terjadi pada tahun 1980 dengan dirilisnya lagu "Termiskin di Dunia".
Lagu dengan lirik yang menyayat hati dan melodi yang mendayu-dayu ini sukses besar dan menjadi anthem bagi banyak orang di masanya.
Sampai sekarang, lagu tersebut tetap menjadi salah satu karya dangdut paling ikonik dan sering dinyanyikan ulang. Lagu "Termiskin di Dunia" seolah membuka gerbang kesuksesan yang lebih lebar.
Karena setelah itu, Hamdan ATT terus melahirkan hits-hits abadi lainnya seperti "Patah Kemudi", "Jangan Cintai Aku", "Bekas Pacar", "Sakit Hati", dan "Emas Menjadi Tembaga".
Setiap lagunya memiliki karakter yang kuat, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penyanyi dangdut pria paling berpengaruh di Indonesia.
Warisan Abadi Sang Maestro
Puluhan tahun mengabdikan hidupnya untuk musik dangdut, kontribusi Hamdan ATT tidak luput dari perhatian.
Sebagai pengakuan atas dedikasi dan kiprah panjangnya, ia dianugerahi penghargaan Lifetime Achievement oleh Indonesian Dangdut Awards pada tahun 2021.
Baca Juga: Bahas Fitnah Maia Demi Bela Anak Mulan Jameela, Ahmad Dhani Dihujat Tak Pikirkan Perasaan Al El Dul
Penghargaan ini menjadi bukti sahih statusnya sebagai seorang legenda hidup di industri musik dangdut.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir kondisi kesehatannya menurun akibat penyakit stroke yang dideritanya sejak 2017, semangatnya untuk musik tak pernah padam.
Ia terus berjuang dan berusaha untuk pulih. Perjuangannya berakhir saat ia wafat di kediamannya, meninggalkan warisan musik yang tak ternilai.