Dave Chappelle Sentil DJ Khaled: Kenapa Kamu Bungkam Sebagai Orang Palestina?

Rabu, 02 Juli 2025 | 14:05 WIB
Dave Chappelle Sentil DJ Khaled: Kenapa Kamu Bungkam Sebagai Orang Palestina?
Komedian terkenal Amerika Serikat, Dave Chappelle [Telisik.id]

Suara.com - Komedian ternama Amerika Serikat, Dave Chappelle, kembali membuat panggung stand up comedy bergemuruh.

Kali ini, sasarannya adalah produser musik dan figur publik, DJ Khaled, yang ia kritik keras karena sikap diamnya terhadap krisis kemanusiaan dan dugaan genosida di Palestina, tanah leluhurnya sendiri.

Dalam sebuah unggahan yang viral di media sosial, Selasa, 1 Juli 2025, Chappelle tidak menahan diri untuk mempertanyakan sikap apatis DJ Khaled.

Dengan gaya satirenya yang khas, ia langsung menyoroti kontradiksi antara identitas Khaled dengan kebungkamannya.

Chappelle membuka sentilannya dengan pertanyaan yang menusuk langsung ke akar identitas sang produser musik.

DJ Khaled [Instagram]
DJ Khaled [Instagram]

"Sebagai seorang Palestina, bagaimana bisa kamu begitu diam saat ini?" tanya Chappelle.

Kritik Chappelle tidak berhenti di situ. Ia kemudian menggunakan humor gelap untuk menciptakan kontras yang tajam antara citra DJ Khaled yang identik dengan kemewahan, dengan penderitaan rakyat Palestina yang menghadapi kelaparan di Gaza.

"Dan kenapa kamu begitu gemuk? Orang-orang di sana kelaparan," lanjutnya.

Puncaknya, Chappelle melontarkan sebuah kalimat yang merangkum seluruh kritiknya dalam sebuah sindiran tajam yang membandingkan kondisi fisik Khaled dengan situasi tragis di Gaza.

Baca Juga: SEVENTEEN Gaet Dj Khaled untuk Kolaborasi di Album Baru 'Spill The Feels'

"Dia satu-satunya orang Palestina yang gemuk di muka bumi saat ini," tegas Chappelle.

Sentilan ini menjadi sangat relevan karena DJ Khaled, yang memiliki nama asli Khaled Mohamed Khaled, lahir di New Orleans, Louisiana, dari orang tua imigran Palestina.

Ia bahkan kerap menunjukkan kebanggaan terhadap warisan leluhurnya dalam beberapa kesempatan di masa lalu.

Namun, di tengah eskalasi konflik yang memakan puluhan ribu korban jiwa, akun media sosial DJ Khaled justru lebih banyak diisi konten promosi musik, motivasi, dan gaya hidup mewah.

Sikap diam DJ Khaled ini kontras dengan Dave Chappelle, yang secara konsisten menyuarakan dukungannya untuk Palestina dalam beberapa pertunjukan, meski menghadapi risiko boikot dan pembatalan.

Kritik terbuka Dave Chappelle ke DJ Khaled memicu perdebatan luas di kalangan warganet.

Ada yang mendukung keberanian Chappelle untuk menyuarakan hal yang dianggap tabu.

"Chappelle mengemasnya sebagai orang Palestina yang gemuk di Amerika, yang mendapat keuntungan dari 'sistem' yang membunuh dan membuat orang Palestina kelaparan di tanah airnya," kata akun bernama @LucaGuadagnegro.

"Seharusnya sudah jelas, dia informan Mossad. Waspada lah terhadap orang itu. Industri musik dan hiburan dikendalikan oleh mereka yang terpilih," timpal akun bernama @BrathBonespurs.

Namun, ada juga yang menganggap Dave Chappelle sama-sama punya kesalahan yang tidak kalah besarnya dari DJ Khaled.

"Pernyataan datang dari orang yang tidak pernah bersuara saat merayakan ulang tahun di kapal pesiar bersama Diddy," tutur akun bernama @DisclosureKing.

"Dengan cara yang sama, Anda menghasilkan jutaan Dolar setahun. Sementara komunitas Anda sedang berjuang, Tuan Chappelle," sahut akun bernama @TweetsStolen.

Sebagian juga menasihati Dave Chappelle, untuk tidak kelewat ikut campur dengan cara mereka yang punya darah keturunan Palestina menyikapi masalah di kampung halaman mereka.

"Saya rasa, kita tidak seharusnya menekan orang untuk memberikan pendapat tentang tragedi tersebut. Orang-orangnya (Palestina) mungkin dapat mempertanyakannya, tetapi orang luar tidak seharusnya mempertanyakan hubungannya dengan orang-orangnya atau perjuangan mereka. Mengingat kita juga tidak tahu apa yang mungkin dia katakan," kata akun bernama @KOAYS.

Untuk diketahui, beberapa pelaku industri hiburan dunia memang mulai banyak yang ikut menyuarakan dukungan mereka ke Palestina.

Salah satu contoh terbaru datang dari Bob Vylan, yang saat tampil di Glastonbury Festival baru-baru ini mengajak penonton untuk meneriakan yel-yel 'Death to the IDF'.

Frasa ini merupakan slogan perlawanan yang sering diteriakkan dalam berbagai aksi demonstrasi pro-Palestina terhadap Israel Defense Forces atau Pasukan Pertahanan Israel.

Bagi para aktivis dan pendukung Palestina, yel-yel ini adalah ekspresi kemarahan dan perlawanan terhadap operasi militer IDF yang mereka anggap sebagai bentuk penindasan dan agresi.

Popularitasnya meningkat secara signifikan seiring dengan eskalasi konflik dan penyebaran informasi melalui media sosial, menjadikannya salah satu slogan yang paling dikenal dalam gerakan solidaritas global untuk Palestina.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

REKOMENDASI

TERKINI