Suara.com - Sosok Agam Rinjani masih menjadi perbincangan hangat atas usahanya dalam menyelamatkan Juliana Marins, bule asal Brazil yang jatuh dan tewas di jurang Gunung Rinjani.
Kali ini, Agam Rinjani hadir sebagai tamu di podcast Denny Sumargo. Pemandu gunung sekaligus relawan vertical rescue tersebut membagikan cerita lengkap soal proses evakuasi jenazah Juliana Marins.
Agam lalu mengisahkan kondisi mengerikan yang dia temui saat berhasil menjangkau tubuh Juliana di dasar jurang. Menurutnya, perempuan 26 tahun tersebut sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan luka sangat parah.
"Dia begini, patah kaki, patah-patah semua. Di sini (kepala) kebelah, retak, karena semua batu. Sepatunya sudah copot, kalungnya lepas, sudah mati di tempat," kata Agam kepada Denny Sumargo.
Agam juga membandingkan kondisi Juliana dengan pendaki lain yang pernah dia evakuasi sebelumnya, termasuk seorang bule asal Israel yang meninggal dunia di puncak Rinjani akibat jatuh dari ketinggian beberapa tahun lalu.
"Sudah hancur banget, sudah enggak seperti bule Israel. Kalau bule Israel itu bubar otaknya, yang di puncak, jatuh," ujar Agam.
![Pengakuan Agam Rinjani Saat Menemukan Juliana Marins: Kepala Retak, Sudah Mati di Tempat[YouTube Curhat Bang Denny Sumargo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/02/36632-agam-rinjani.jpg)
Meski luka Juliana tergolong sangat parah, Agam menyebut saat pertama kali ditemukan di kedalaman sekitar 200 meter, Juliana diduga masih dalam keadaan hidup.
Hal tersebut diketahui dari temuan senter yang masih menyala dan video yang beredar yang menunjukan Juliana masih hidup.
"Masih hidup (di 200 meter), karena masih bisa pakai senter. Iya (belum pecah kepalanya). Karena memang kalah jatuh di situ paling lecet-lecet, keseleo, atau patah, iya (masih pasir halus)," kata Agam.
Baca Juga: Nyaris Tewas di Rinjani: Kisah Ajaib Warga Irlandia Selamat dari Jurang 200 Meter!
Agam Rinjani dan Denny Sumargo juga berasumsi bahwa Juliana Marins sempat berusaha bergerak, kemungkinan mencoba naik kembali ke atas.
Namun usaha tersebut justru berujung pada jatuhan kedua dan ketiga, hingga akhirnya tubuh Juliana meluncur ke kedalaman 400 meter lalu sekitar 800 meter, tempat dia akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
"Dia bergerak, meluncur ke bawah. Darah semua di bawah sudah. Iya, yang terakhir, mungkin (terpeleset)," tutur Agam.
Podcast tersebut mendapat respons besar dari publik. Banyak yang memuji keberanian Agam dalam memaparkan kronologi secara jujur dan detail, meski harus mengingat kembali pengalaman traumatis di jalur ekstrem Rinjani. Tak sedikit pula warganet yang kembali mengapresiasi dedikasi Agam sebagai relawan evakuasi.
Sebagai informasi, Juliana Marins adalah turis asal Brasil yang mengalami kecelakaan fatal saat mendaki Gunung Rinjani pada Jumat, 21 Juni 2025.
Dia diduga terpeleset saat turun dari jalur Cemara Nunggal dan jatuh ke jurang sedalam ratusan meter. Dalam beberapa jam setelah kejadian, drone mendeteksi keberadaannya, dan Juliana diyakini masih hidup di kedalaman awal.