Suara.com - Panggung musik pop Indonesia kembali disegarkan oleh kehadiran suara khas Vionita Sihombing.
Sang juara The Voice Indonesia musim keempat ini resmi merilis karya terbarunya, sebuah balada emosional bertajuk "Butuh Waktu" di bawah naungan label Dua Suara Media.
Tak sekadar dirilis, lagu ini berhasil menerobos gelombang udara dan menjadi perbincangan hangat di berbagai stasiun radio tanah air.
Bagi Vionita, yang akrab disapa Vio, "Butuh Waktu" bukan hanya sekadar lagu, melainkan sebuah pernyataan artistik yang jujur.
Solois asal Medan dengan jangkauan vokal unik ini membuktikan bahwa gelar juara hanyalah awal dari sebuah perjalanan panjang.
![Vionita Sihombing. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/02/28086-vionita-sihombing.jpg)
Ia kini memantapkan posisinya sebagai salah satu penyanyi wanita yang paling patut diperhitungkan di industri.
Saat ditemui di kantor Dua Suara Media, BSD City, Vio membagikan optimismenya terhadap karya terbarunya.
Ia melihat "Butuh Waktu" sebagai jembatan emosional yang kuat dengan para pendengarnya.
"Ini adalah single keenamku, dan aku punya firasat kuat lagu ini akan terkoneksi dengan banyak orang, sama seperti single sebelumnya yang berhasil menembus 233 juta streams di Spotify. Harapannya, 'Butuh Waktu' bisa menjadi teman bagi mereka yang sedang merasakan hal yang sama," ujar Vio.
Baca Juga: Ariel NOAH Dites Diperdengarkan Lagu Bikinan AI, Tebakannya 100 Persen Benar
Menyelami Lirik yang Relatable dan Melodi yang Melekat
Kekuatan utama "Butuh Waktu" terletak pada kemampuannya menerjemahkan perasaan yang seringkali sulit diungkapkan.
![Vionita Sihombing. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/02/78669-vionita-sihombing.jpg)
Diciptakan oleh Hersa A.A. dan Roistan, lagu ini bercerita tentang dilema seseorang yang masih terperangkap dalam luka masa lalu.
Ketika cinta yang baru datang menawarkan harapan, ia justru dilanda kebingungan, merasa belum siap untuk membuka hati sepenuhnya.
Lagu ini menjadi representasi dari sebuah kejujuran yang pahit namun perlu: bahwa menyembuhkan trauma cinta membutuhkan kesabaran.
Vionita dituntut untuk tidak hanya menyanyikan lirik, tetapi juga membangun lapisan emosi dan rasa di setiap nadanya.