Infografis
Suara.com - Rangkaian Festival Film Indonesia (FFI) 2025 resmi bergulir pada Selasa, 1 Juli 2025. Di usia ke-70 tahun ini, FFI mengusung tema Puspawarna Sinema Indonesia yang merepresentasikan keberagaman sebagai kekuatan utama perfilman nasional.
Acara peluncuran yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Pusat dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, para sineas ternama, serta jajaran Komite FFI 2025.
Dalam sambutannya, Fadli Zon berharap momen 70 tahun FFI bisa menjadi lompatan besar bagi industri film Tanah Air.
"Jadi kita berharap tentu momentum 70 tahun FFI ini bisa menjadi semacam quantum leap bagi industri film Indonesia yang sekarang ekosistemnya juga semakin baik," kata Fadli Zon dalam sambutannya di acara konferensi pers.
FFI 2025 tidak hanya menjadi ajang selebrasi, tapi juga refleksi bagi perkembangan sinema Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komite FFI 2025, Ario Bayu, yang optimistis terhadap arah industri film nasional saat ini.
"Saya berharap FFI tahun ini menjadi momen selebrasi sekaligus refleksi bahwa kita sedang berada di jalur yang tepat menuju industri film yang makin kuat, inklusif, dan berdaya saing di kancah global," tutur Ario Bayu.
Tahun ini, Sheila Dara dan Ringgo Agus Rahman didapuk sebagai Duta FFI 2025. Penunjukan mereka diumumkan secara langsung dalam konferensi pers yang digelar di lokasi peluncuran.
Sheila Dara Aisha mengaku sempat ragu saat pertama kali ditunjuk oleh Ketua Bidang Program FFI, Prilly Latuconsina. Dia merasa belum cukup pengalaman dibandingkan aktor-aktor lain di industri film.
"Rasanya jadi Duta FFI tuh mixed feeling banget ya. Aku pastinya merasa terhormat. Tapi jujur aku sadar secara experience mungkin aku masih lacking dibandingkan teman-teman yang sudah terlebih dulu terjun di dunia ini," ungkap Sheila Dara Aisha.
Baca Juga: Festival Film Indonesia 2025 Resmi Diluncurkan, Angkat Tema Keberagaman dan Rayakan Usia ke-70
Meski begitu, istri Vidi Aldiano ini tetap siap menjalankan tugasnya dan melihat peran tersebut sebagai kesempatan untuk belajar.
"Pastinya aku siap untuk menjalani perjalanan di tahun ini dan belajar banyak dari teman-teman lainnya," ujar Sheila.
Sementara itu, Prilly menjelaskan bahwa pilihan terhadap Sheila Dara dan Ringgo Agus Rahman bukan tanpa alasan.
![Ringgo Agus Rahman saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024). [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/03/89224-ringgo-agus-rahman.jpg)
Keduanya dinilai berhasil merepresentasikan tema Puspawarna Sinema Indonesia karena telah membintangi berbagai genre film.
"Kenapa memilih mereka? Karena saya tidak punya nama lain untuk merepresentasikan tema tahun ini selain Sheila dan Ringgo," ucap Prilly Latuconsina dalam kesempatan yang sama.
Keduanya juga baru saja meraih Piala Citra FFI 2024 lewat film Jatuh Cinta Seperti di Film-film, yang semakin menguatkan alasan pemilihan mereka sebagai Duta tahun ini.
Sheila Dara dan Ringgo Agus Rahman pun meneruskan tongkat estafet Duta FFI yang sebelumnya diemban oleh nama-nama besar seperti Dian Sastro, Slamet Rahardjo, Bryan Domani, dan Lutesha.
Agenda dan Rangkaian FFI 2025
FFI 2025 telah resmi membuka pendaftaran karya film dan kritik film sejak 1 Juli hingga 31 Agustus 2025.
Proses seleksi dan penjurian akan berlangsung mulai 1 September hingga 31 Oktober, dengan pengumuman nominasi dijadwalkan pada Oktober 2025. Puncak acara berupa Malam Anugerah Piala Citra akan digelar pada November 2025.
Meski menghadapi tantangan pengurangan anggaran, Prilly Latuconsina menjamin kualitas program tetap terjaga.
"Berkurangnya anggaran tidak mengurangi semangat saya. Saya akan gunakan kemampuan saya seefisien mungkin supaya FFI tetap keren tapi hemat biayanya," terang Prilly dengan yakin.
Tentang Festival Film Indonesia
FFI pertama kali digelar pada 1955 dan telah menjadi ajang penghargaan paling prestisius bagi insan perfilman Indonesia. Piala Citra, sebagai penghargaan utamanya, menjadi simbol pencapaian tertinggi dalam dunia film nasional, setara dengan Academy Awards di Amerika Serikat.
FFI juga menjadi barometer kualitas film Indonesia sekaligus wahana apresiasi terhadap keberagaman dan kreativitas. Dengan mengusung tema keberagaman tahun ini, FFI 2025 diharapkan menjadi momentum kebangkitan baru sinema Indonesia untuk lebih bersinar di panggung dunia.
