Cak Lontong juga meluruskan persepsi mengenai tugasnya sebagai seorang komisaris, yang menurutnya berbeda dengan jajaran direksi yang harus bekerja sehari-hari di kantor.
"Tugas di Ancol, saya kan bukan di manajemen. Jadi nggak day-to-day harus di Ancol, nggak harus datang ke kantor," ucap pelawak bernama asli Lies Hartono ini.
"Kalau mungkin di Direksi atau di manajemen, memang harus day-to-day di sana. Kalau saya kan ya sering, tapi enggak harus setiap hari (ke kantor)," kata Cak Lontong.
Bicara soal latar belakang, Cak Lontong menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada 1995.
Cak Lontong menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Eleketro selama enam tahun dengan gelar Ir. (Insinyur) di depan namanya.
Cak Lontong mendapat penghargaan sebagai alumnus yang sukses di bidang seni dan kebudayaan oleh ITS.
Ia menerima penghargaan dari ITS bersama mantan Ketua KPK Agus Rahardjo sebagai alumnus yang sukses di bidang pemerintahan.
Di sisi lain, Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta menyebut pengangkatan Cak Lontong bersama mantan Gubernur DKI Sutiyoso dan eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebagai komisaris karena kemampuan mereka.
"Siapa sih yang meragukan Pak Sutiyoso, Dirut Garuda, dan juga Cak Lontong. Ya apapun adalah orang-orang yang memang profesional untuk itu, Pak Sutiyoso," ujar Pramono di Balai Kota, Selasa (29/4/2025)
Baca Juga: Film Horor Gerbang Setan Hadirkan 3 Pelawak Lintas Generasi