Suara.com - Komedian Cak Lontong mengambil peran tak biasa dalam proyek film terbarunya yang bergenre horor, "Gerbang Setan".
Cak Lontong mendapat arahan khusus untuk membatasi sisi humorisnya demi menjaga atmosfer seram yang dibangun.
Dalam film ini, Cak Lontong berperan sebagai seorang pemandu wisata yang bertugas mengantar sekelompok mahasiswa ke sebuah desa yang terkenal angker.
Karakternya menjadi kunci yang membuka gerbang misteri bagi para wisatawan tersebut.
"Saya sebagai tour guide, mengantarkan turis-turis, wisatawan-wisatawan yang ingin berkunjung dan menikmati suasana, sensasi horor di desa horor," kata Cak Lontong saat datang ke kantor Suara.com pada Kamis, 26 Juni 2026.
![Pemain film Gerbang Setan; Cak Lontong, Bopak Castello dan McDanny saat hadir ke kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 26 Juni 2025 [Suara.com/Ramadhani Adi Nugroho]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/27/29736-film-gerbang-setan-cak-lontong-bopak-castello-dan-mcdanny.jpg)
"Saya menjelaskan tentang sesuatu yang dianggap horor," imbuh komedian yang juga menjabat sebagai Komisaris Ancol ini.
Tantangan terbesar bagi Cak Lontong dan rekan-rekan komedian lainnya adalah menahan diri untuk tidak berimprovisasi dengan lawakan.
Selain mendapat arahan untuk tidak melucu di film ini, Cak Lontong juga berpandangan, hal tersebut penting agar esensi horor tidak hilang dan berubah menjadi komedi.
"Ini kan sebenernya film horor, walaupun yang bermain 80 persen komedian, tapi harus membawa nuansa horor," kata Cak Lontong.
Baca Juga: Ditunjuk Jadi Komisaris Ancol Wujud Bagi-Bagi 'Kue'? Cak Lontong Sebut Dirinya Kompeten
"Di sini, makanya kita memang dibatasi untuk tidak terlalu berimprovisasi (komedi)," imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa menjaga nuansa adalah prioritas utama. Jika semua pemain yang notabene adalah komedian dibiarkan bebas melucu, arah film bisa menjadi tidak karuan.
"Kita juga harus menjaga nuansa horor. Soalnya kalau semua improvisasi, repot juga," ucap Cak Lontong. "Makanya, ini juga menjadi tantangan mengendalikan diri," terang pelawak 54 tahun ini.
Dengan gaya merendahnya yang khas, Cak Lontong berkelakar bahwa tugas menahan lucu mungkin tidak lebih berat bagi rekan-rekannya yang lain.
"Bapak-bapak yang lain memang lucu. Kalau saya kan tidak terlalu lucu, maka nggak terlalu repot menahan," katanya merendah.
"Coba aja lihat bang Komeng, baru nyeletuk aja sudah lucu kan," kata Cak Lontong memberikan contoh.