"Begitu kami mendengar banyak pihak yang merasa tidak dihargai, kami langsung meminta video itu dihentikan dan dihapus," terangnya.
"Kami benar-benar menyesal atas kejadian ini. Tidak ada niat sedikit pun untuk menyinggung siapa pun," ungkapnya.
Meski permintaan maaf telah disampaikan, warganet masih mendesak agar pihak penyelenggara Waterbomb 2025 memberikan klarifikasi resmi. Hingga kini, belum ada pernyataan apapun dari tim produksi festival tersebut.
Gelombang kritik tak hanya diarahkan pada DJ Neo, tetapi juga kepada tim produksi visual yang dinilai lalai.
Banyak yang menilai kejadian ini seharusnya bisa dihindari dengan adanya proses pengecekan lebih ketat, apalagi acara berskala internasional seperti Waterbomb memiliki audiens dengan latar belakang budaya dan agama yang beragam.
Sejumlah pengamat budaya juga angkat bicara, menegaskan bahwa simbol-simbol agama bukanlah dekorasi yang bisa digunakan sembarangan.
Apalagi jika dipadukan dengan elemen hiburan dewasa seperti tarian sensual, hal tersebut sangat rentan memicu kontroversi.
Meski DJ Neo telah meminta agar video itu dihapus, potongan-potongan rekaman penampilan mereka masih beredar luas di berbagai platform media sosial.

Banyak pengguna internet yang menyayangkan kurangnya kepekaan penyelenggara acara terhadap isu sensitif seperti ini.
Baca Juga: Shim Jaehyun Eks Maknae F.Able Meninggal Dunia di Usia 23 Tahun
Kasus di Waterbomb 2025 ini menjadi pengingat keras bagi industri hiburan global bahwa kesalahan kecil di era digital bisa langsung viral dan menimbulkan dampak reputasi yang besar.
Publik kini menanti klarifikasi resmi dari pihak festival dan berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan.