Suara.com - Artis Roro Fitria meluapkan kekecewaannya terhadap layanan salah satu hotel bintang lima di Bandung yang dianggap tak sigap menangani kondisi darurat yang dialami putranya, Muhammad Sulthan Al-Fathir alias Baby Sulthan.
Roro menceritakan insiden tersebut terjadi pada 4 Juli 2025, saat dia dan putranya mengikuti acara family camp bersama seorang ustaz ternama.
Malam hari, Baby Sulthan menyantap ikan salmon dari menu buffet yang disediakan pihak hotel.
Hanya berselang 10 menit, tubuh bocah tiga tahun itu menunjukkan reaksi mencurigakan.
"Langsung badannya hangat, bibirnya bengkak, terus muntah-muntah. Warnanya sampai hijau keputihan. Saya panik, langsung balik ke kamar," kata Roro Fitria dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada Rabu, 9 Juli 2025 malam.
Namun, alih-alih mendapat pertolongan medis segera, Roro justru terkejut saat mengetahui hotel tidak menyediakan dokter jaga.
Dia mengatakan klinik hotel yang tersedia pun baru buka pukul 09.00 WIB pagi keesokan harinya.
“Pas saya tanya, enggak ada dokter. Kliniknya pun baru buka jam 9 pagi. Dan pas dibuka, susternya mohon maaf, kayak suster magang. Bingung sendiri, enggak bisa kasih penanganan apapun," keluh Roro.
![Kronologi Anak Roro Fitria Keracunan Makanan Usai Makan Salmon di Hotel Bintang 5. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/09/67537-kronologi-anak-roro-fitria.jpg)
Melihat kondisi Baby Sulthan yang terus memburuk, Roro memutuskan membawa sang anak ke RS Advent Bandung.
Baca Juga: 7 Sumber Penghasilan Roro Fitria, Gelontorkan Rp100 Juta per Bulan untuk Anak
Dari hasil pemeriksaan, dokter menyatakan putranya mengalami food intolerance atau reaksi alergi akibat konsumsi makanan yang diduga tidak segar atau salah dalam pengolahan.
"Ini bukan cuma alergi ringan. Kata dokter, kalau nggak langsung diinfus, bisa fatal. Anak saya udah dehidrasi, muntah-muntah, diare, sampai susah makan," tuturnya.
Lebih lanjut, artis 35 tahun tersebut menyebut pihak hotel justru tak menunjukkan tanggung jawab.
Setelah dirinya mengirim bukti diagnosa dari rumah sakit, respons dari manajemen disebut mengecewakan.
"Duty managernya malah menantang. Katanya mau investigasi ke rumah sakit dan tes lab makanan. Padahal sudah lewat berhari-hari. Memangnya makanan tanggal 4 Juli masih bisa dites?" ucapnya kesal.
Menurut Roro, pelayanan yang dia terima tidak mencerminkan standar hotel bintang lima.