Ridwan Kamil mendesak petugas bandara untuk memberikan penjelasan yang transparan dan mempertemukannya dengan pimpinan yang bertanggung jawab.
Suasana di terminal keberangkatan saat itu memanas, dengan keluhan tak hanya soal penundaan, tetapi juga fasilitas penunjang seperti pendingin ruangan yang dirasa tidak berfungsi.
Insiden inilah yang akhirnya mendorong pihak maskapai Super Air Jet untuk turut buka suara. Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas nama perusahaan.
Ia membenarkan adanya penjadwalan ulang karena perlunya penyesuaian rotasi armada untuk memastikan operasional berjalan sesuai standar keselamatan.
![Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membantah isu perselingkuhan. [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/27/60232-ridwan-kamil.jpg)
Pada akhirnya, setelah melalui penantian panjang, sebanyak 172 penumpang yang terdampak baru dapat diberangkatkan menuju Cengkareng pada Sabtu pagi pukul 08.29 WITA.
Pihak maskapai juga telah memberikan kompensasi penuh berupa konsumsi, akomodasi penginapan, dan transportasi bagi seluruh penumpang yang dirugikan.
Meski begitu, pernyataan penutup Ridwan Kamil di lokasi kejadian yang sempat viral,
"Kesimpulannya, pihak bandara maupun airlines tidak solutif," menjadi cerminan dari pengalaman penumpang yang merasa terabaikan di tengah kebuntuan prosedur operasional.
Baca Juga: Ridwan Kamil Protes ke Petugas Bandara Ngurah Rai Bali, Super Air Jet Minta Maaf