Superman: Sindiran Pedas Konflik Israel-Palestina? Adegan Ini Bikin Geger

Ferry Noviandi Suara.Com
Senin, 14 Juli 2025 | 18:48 WIB
Superman: Sindiran Pedas Konflik Israel-Palestina? Adegan Ini Bikin Geger
Superman (2025). [YouTube]

Suara.com - Film terbaru James Gunn, Superman menarik perhatian dunia maya karena banyak penonton yang menafsirkannya sebagai pesan politik yang tajam.

Sebuah adegan di film tersebut menunjukkan pasukan militer bersenjata lengkap menyerang warga sipil di perbatasan dengan nyawa anak-anak dipertaruhkan.

Adegan tersebut langsung mengingatkan sebagian penonton pada konflik Israel-Gaza.

Berbagai unggahan di media sosial mengklaim film tersebut merupakan respons kritis terhadap tindakan Israel di Gaza.

Film ini "sangat anti-Israel", demikian menurut ulasan bintang lima di aplikasi Letterboxd, yang telah ditonton hampir sembilan juta kali di berbagai platform.

Film Superman Diduga Menggambarkan Konflik Israel-Gaza

Film Superman diduga menggambarkan konflik Israel-Gaza (Warner Bros)
Film Superman diduga menggambarkan konflik Israel-Gaza (Warner Bros)

Atas tudingan tersebut, pesan politik yang dipersepsikan dalam film ini telah menjadi subjek kontroversi.

Meski demikian, baik James Gunn, maupun para pemain dan kru film, tidak secara terbuka mengklaim bahwa cerita ini tentang Israel atau Palestina.

Namun bagi sebagian penonton menganggap bahwa salah satu alur cerita utama film ini sebagai pengambaran untuk konflik tersebut.

Tetapi apakah film Superman karya James Gunn benar-benar menceritakan konflik antara Israel dan Palestina?

Baca Juga: Sinopsis Superman Returns, Tayang Malam Ini di Trans TV

Adegan di Film Superman yang Diduga Menggambarkan Konflik Israel-Palestina

Superman garapan sutradara James Gunn tayang di Indonesia sejak 9 Juli 2025 dan diyakini menjadi salah satu film yang akan meraih box office di Indonesia. [Instagram]
Superman garapan sutradara James Gunn tayang di Indonesia sejak 9 Juli 2025 dan diyakini menjadi salah satu film yang akan meraih box office di Indonesia. [Instagram]

Salah satu adegan yang membuat penonton yakin bahwa film ini menceritakan tentang Israel dan Palestina terlihat dalam adegan saat negara fiktif Boravia yang merupakan sekutu AS, menyerang negara fiktif Jarhanpur.

Boravia digambarkan sebagai negara yang memiliki militer canggih dan bersenjata lengkap berkat dukungan AS, sementara Jarhanpur adalah negara miskin yang hampir tidak bisa membela diri.

Trailer film menampilkan adegan dari konflik Boravia-Jarhanpur. Pihak Boravia dilengkapi dengan tank, kendaraan militer, dan tentara bersenjata senapan.

Berbanding kontras dengan Jarhanpur yang hanya dipenuhi warga sipil tak bersenjata yang melarikan diri demi keselamatan mereka.

Kemudian orang-orang Boravia digambarkan sebagai etnis kulit putih, sementara orang Jarhanpur digambarkan sebagai non-kulit putih.

Selain menggambarkan latar belakang yang sangat mirip dengan Israel dan Palestina, tujuan dari negara fiktif Boravia yang menggusur penduduk asli Jarhanpur untuk memperluas wilayah juga disebut mirip dengan tujuan Israel yang ingin mengambilalih tanah Palestina.

Konflik Boravia-Jarhanpur tetap menjadi titik fokus sepanjang film. Pemimpin Boravia, Vasil Glarkos (Zlatko Buric), secara fisik disebut mirip Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bekerja sama dengan antagonis utama film, Lex Luthor (Nicholas Hoult).

Lex Luthor, tokoh kunci dalam agresi Boravia, berencana untuk merebut sebagian Jarhanpur untuk dirinya sendiri.

Lex Luthor, tokoh antagonis dalam komik Superman sejak tahun 1980-an, dimodelkan berdasarkan Presiden AS Donald Trump.

Penulis John Byrne mengonfirmasi hal ini pada 2016. Kemudian, DC Comics merilis biografi tak resmi Lex Luthor dengan sampul yang meniru desain buku Trump The Art of the Deal.

Tak sampai di situ, alur waktu film ini juga selaras dengan perang Israel-Gaza. Pada saat Gunn sedang menulis naskah film tersebut bertepatan dengan serangan Hamas yang terjadi pada Oktober 2023.

Meskipun film ini tidak pernah menyebutkan nama negara tertentu, Gunn mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa film ini mengangkat tema "politik" dan "moralitas," dan menempatkan Superman sebagai seorang imigran.

Film ini merupakan versi baru dari waralaba DC dan menandai dimulainya DC Universe baru karya James Gunn. Superman dibintangi oleh David Corenswet sebagai Clark Kent/Superman dan Rachel Brosnahan sebagai Lois Lane.

Film Superman mendapatkan respons yang bagus dari para penonton sekaligus kritikus film. Hal ini diperkuat dengan rating sebesar 86 persen yang diberikan oleh situs review film terkemuka Rotten Tomatoes.

Kontributor : Rizka Utami

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI