"Gue sampai berpikir, 'Nggak, kenapa ya? Kalau bukan karena lu cinta sinema, nggak mungkin, nggak mungkin,'" tuturnya.
Dibuat Menangis oleh Akting, Cerita, dan Pembuatnya
Tanpa ingin membocorkan alur cerita, seorang pelawak tunggal ini mengaku dibuat menangis sebanyak tiga kali karena tiga alasan yang berbeda ketika menonton film tersebut.
Momen-momen tersebut datang dari kekuatan akting para pemain, jalinan cerita yang cerdas, hingga apresiasinya terhadap para sineas yang terlibat.
"Gue nangis tiga kali untuk tiga alasan yang berbeda," ungkapnya.
Pandji memuji bagaimana setiap menit dalam film ini terasa begitu berharga dan memiliki kontribusi penting terhadap keseluruhan cerita.
Pandji Pragiwaksono menyebut tidak ada satu adegan pun yang sia-sia, di mana semuanya mengarah pada sebuah pay off atau penyelesaian yang sangat memuaskan di akhir.

"Setiap menit yang lu lewatin nonton film itu, itu berharga karena ada hubungannya dengan apa yang akan jadi 'pay off'-nya di belakang," jelasnya.
Secara teknis, Pandji juga memuji berbagai aspek, mulai dari penulisan, penyutradaraan, sinematografi, hingga musik skor yang berhasil membangun atmosfer dengan sempurna.
Bahkan, akting Sheila Dara dan Dion Wiyoko pun tak luput dari pujiannya.
Baca Juga: Bukan Bad Cover Seperti Mayang, Ini yang Diberikan Fuji untuk Gala Sky di Hari Ultahnya
Pengalaman menonton film ini begitu membekas bagi Pandji hingga dirinya merasakan sebuah penyesalan.
"My only regret is that I cannot watch this movie again for the first time. But I will definitely watch it again," tutup Pandji dengan penuh keyakinan.