Suara.com - Baskara Putra menarik perhatian publik lewat unggahan Instagram Story terbarunya pada Senin, 14 Juli 2025.
Vokalis dari unit musik Hindia, Feast, dan Lomba Sihir ini membagikan potret lawas dari kunjungannya ke Australia pada tahun 2023, yang menampilkan tulisan 'Do Not Fear Poetry'.
Unggahan ini muncul di tengah panasnya polemik penolakan proyek musik Baskara di Kota Tasikmalaya.
Kata 'poetry' dalam Bahasa Inggris memiliki makna yang lebih luas dari sekadar 'puisi' dalam Bahasa Indonesia.
Ia merujuk pada seni sastra yang menggunakan bahasa dengan cara yang indah dan imajinatif untuk menyampaikan ide dan perasaan, mencakup berbagai bentuk dan gaya pengemasan.
![Kolase - Hindia (kiri), patung Baphomet sebagai simbol okultisme barat, dan Baskara Putra alias Hindia dalam konser. Hindia ditolak konser di Tasikmalaya karena dianggap penyembah setan. [Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/15/33907-baskara-putra-hindia-penyembah-setan.jpg)
Dengan demikian, ajakan 'Do Not Fear Poetry' dapat diartikan sebagai seruan untuk tidak takut menghadapi kebebasan berekspresi dalam bentuk seni.
Dugaan kuat mengemuka bahwa unggahan ini merupakan respons Baskara terhadap kisruh penolakan Hindia, Feast, dan Lomba Sihir dalam sebuah festival musik di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, yang rencananya akan digelar pada 19 dan 20 Juli 2025.
Proyek musik Baskara ditolak oleh sejumlah organisasi masyarakat Islam setempat, buntut isu penayangan logo satanik dalam aksi panggung mereka.
Kasus serupa juga pernah menimpa Baskara di Aceh pada Juni 2025 lalu, di mana ia ditolak manggung dengan isu yang sama.
Baca Juga: 5 Fakta Hindia Dituduh Penyembah Setan, Konser di Tasikmalaya Batal
Namun sampai detik ini, pernyataan resmi dari Baskara Putra untuk menanggapi penolakan proyek musiknya di Tasikmalaya memang belum dibagikan ke publik.
Belum ada kepastian juga apakah Baskara Putra bersama proyek musiknya akan mendapat izin tampil di Tasikmalaya atau tidak.
Yang jelas, Dicky Chandra selaku representatif Pemerintah Kota Tasikmalaya tetap mengharapkan solusi terbaik dari kisruh penolakan Baskara dan kolega di wilayahnya.
"Saya berharap ada keputusan yang menjadikan win-win solution. Mudah-mudahan itu yang terbaik, dan dijadikan pelajaran setiap kejadian. Supaya ke depan bisa lebih menjaga image kota Tasik, bisa tetap berkreasi, tapi tanpa harus melanggar norma atau aturan-aturan sebenarnya di kota Tasik," harapnya, dalam sebuah wawancara pada Minggu, 13 Juli 2025.
![Potret Penyanyi Solo Baskara Putra/Hindia [instagram/@wordfangs]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/12/32953-potret-penyanyi-solo-baskara-putrahindia.jpg)
Dicky Chandra tidak menyalahkan penolakan dari pihak yang menyoroti isu satanik dari aksi panggung Baskara Putra, mengingat Tasikmalaya dikenal sebagai salah satu wilayah dengan budaya keagamaan yang kental.
"Saya tidak suuzon. Temen-temen dari ormas tidak anti terhadap konser, tapi mungkin lebih peduli kepada generasi bangsa supaya tidak rusak dari sisi apa pun juga," ungkapnya.