Suara.com - Di balik gemerlap panggung dan senyum ceria yang kerap ia tampilkan, penyanyi Farel Prayoga menyimpan sebuah kisah hidup yang kompleks dan penuh luka.
Dalam sebuah pengakuan yang mengejutkan publik, Farel mengungkapkan dualisme sosok ibu dalam hidupnya: ibu tiri yang membesarkannya dengan perlakuan keras dan ibu kandung yang terpisah darinya selama 14 tahun.
Cerita ini membuka tabir kelam yang selama ini tersembunyi di balik popularitasnya.
Pengakuan ini terungkap dalam sebuah perbincangan mendalam dalam podcast Denny Sumargo.
Farel, yang kini beranjak remaja, dengan tegar menceritakan bahwa wanita yang selama ini dikenal publik sebagai ibunya ternyata adalah ibu tirinya.
"Jadi sebetulnya ibu yang ada di rumah yang selama ini bareng aku itu Ibu Tiri. Jadi aku emang selama 14 tahun ini belum pernah ketemu ibu kandung," ungkap Farel.
Kebenaran ini baru ia ketahui pada usia delapan tahun, momen yang menjadi titik balik dalam hidupnya.
Farel menuturkan bahwa pengungkapan itu terjadi saat pertengkaran hebat antara ayah dan ibu tirinya.
"Aku tahu ibu yang ada di rumah itu bukan ibu kandung dari aku umur 8 tahun. Jadi emang waktu itu posisi Bapak-Ibu bertengkar ya mungkin ibu emang lagi enggak stabil gitu. Jadinya dia ngomong ke aku, sebetulnya aku bukan anak kandungnya," kenangnya.
Baca Juga: Muncul di Podcast Denny Sumargo, Benarkah Ahmad Dhani Dibayar Rp100 Juta?
Perlakuan Keras dan Alasan Kebencian
![Farel Prayoga. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/13/55415-farel-prayoga.jpg)
Sejak mengetahui statusnya, Farel mulai memahami mengapa ia kerap menerima perlakuan yang tidak menyenangkan. Ia mengaku sering menjadi sasaran kemarahan dan kekerasan fisik dari sang ibu tiri.
"Jadi emang ee waktu kecil sering ya disiksa. Sering disiksa. Salah satunya diusir dari rumah," tuturnya.
Perlakuan paling menyakitkan yang ia ingat adalah ketika dilarang tidur semalaman.
Rasa benci sang ibu tiri, menurut Farel, dipicu oleh kemiripan wajahnya dengan sang ibu kandung.
"Ibu pernah ngomong sama kakakku kalau mukaku nih benar-benar mirip sekali sama ibu kandung," jelas Farel.
Kebencian ini menjadi pelampiasan atas masalah rumah tangga yang ada, menjadikan Farel sebagai korban tak bersalah.