Ketika Maxime Bouttier Berani Kritik Kondisi Politik

Jum'at, 18 Juli 2025 | 11:27 WIB
Ketika Maxime Bouttier Berani Kritik Kondisi Politik
Maxime Bouttier ungkap keresahan terkait politik.

Suara.com - Publik lebih mengenal Maxime Bouttier sebagai aktor papan atas yang telah membintangi puluhan film, termasuk "Ticket to Paradise" bersama George Clooney dan Julia Roberts.

Namun, di balik sorotan kamera dan gemerlap dunia peran, Maxime Bouttier menyimpan sisi lain yang ia tuangkan melalui musik.

Pria berusia 32 tahun ini ternyata adalah seorang musisi yang serius menggarap band indie-nya sebagai wadah idealisme.

Dalam sebuah wawancara di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat, 18 Juli 2025, suami dari aktris Luna Maya ini membeberkan geliatnya di dunia musik yang ternyata sudah ia rintis sejak lama.

Baginya, musik bukanlah sekadar pelarian sesaat, melainkan sebuah gairah yang telah mendarah daging sejak remaja.

"Sebenarnya dari SMA sih ya, terus ketemu Eki 2011 terus kita bikin band, udah dari situ sih," ungkap Maxime.

Maxime Bouttier dapat pesan pernikahan dari Agus Kuncoro (Instagram)
Maxime Bouttier resah soal politik (Instagram)

Meski telah memiliki nama besar di industri akting, membangun citra sebagai musisi diakui Maxime bukan perkara mudah.

Ia sadar betul bahwa jalan yang ditempuhnya terjal dan butuh kesabaran ekstra, mengingat industri musik memiliki dinamika yang jauh berbeda dan tak terprediksi.

"Butuh banyak kesabaran. Memang berat, soalnya pergerakan industri kan memang lebih nggak bisa diprediksi daripada akting kan. Pergerakan musik itu selalu viral atau trennya selalu berbeda. Lumayan tricky, cuma it's okay lah, bisa," tuturnya.

Baca Juga: Luna Maya Jawab Isu Hamil Anak Pertama dengan Maxime Bouttier

Melalui band-nya, aktor blasteran Prancis-Indonesia ini menemukan ruang untuk menyuarakan idealisme murninya.

Ia memilih jalur indie agar bisa bebas berkarya tanpa harus terikat pada formula musik arus utama yang kerap mendominasi pasar.

"Memang kami nggak terlalu mainstream kayak pop atau apa. Makanya kan kami lumayan indie," jelasnya.

Yang menarik, inspirasi lagu-lagu yang ia ciptakan datang dari pengamatannya terhadap realitas kehidupan, masyarakat, hingga sentilan isu politik.

Luna Maya dan Maxime Bouttier saat berbagi cerita tentang pernikahan mereka di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]
Luna Maya dan Maxime Bouttier [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]

Namun, ia menegaskan bahwa kritik yang disampaikan tidak frontal, melainkan dibungkus secara tersirat atau subliminal.

"Ya life, kehidupan, the trouble of the world, politik sedikit. Lagu-lagunya ada bau-bau politik sedikit begitu ya, but not too much. Kami mau subliminal lah ya di politikal," kata Maxime.

Ia kemudian merinci bahwa fokus utamanya adalah observasi terhadap kondisi sosial dan kemanusiaan secara umum, bukan serangan politik secara spesifik.

"General aja sih. Lebih ke tentang apa ya, the world, ya society, lebih banyak society sih. Manusia, kemanusiaan seperti apa, observasi sebenarnya," tambahnya.

Kesibukannya di dunia musik ini mendapat dukungan penuh dari sang istri, Luna Maya.

Bahkan, Maxime mengungkapkan bahwa salah satu lagu pertama yang diciptakan band-nya, ditulis khusus untuk Luna.

"Istri selalu mendukung. Ya dia suka, ada satu lagi kami tulis buat dia sih dulu, lagu pertama kami," bebernya.

Dukungan dari Luna dan keluarga besarnya yang juga berlatar belakang musik menjadi bahan bakar semangat bagi Maxime.

Ia pun tak khawatir soal membagi waktu antara akting dan musik.

Dengan manajemen yang baik, Maxime yakin kedua dunianya bisa berjalan beriringan.

"Ya mungkin kayak bulan ini padet kan. Tapi kan itu cuma mengatur jadwalnya aja, jadi it's okay. Ada tim yang bagus di belakang, yang bantu aku untuk bikin jadwal," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI