Suara.com - Musisi Sal Priadi mencuri perhatian usai namanya masuk daftar penerima royalti tertinggi dari Wahana Musik Indonesia (WAMI) untuk periode kedua tahun 2025.
Yang mengejutkan, Sal tercatat baru menjadi anggota WAMI sejak Januari 2025, namun langsung mengantongi royalti sebesar Rp114 juta.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Presiden Direktur WAMI, Adi Adrian, dalam konferensi pers di kantor WAMI, Pancoran, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Adi menyebut pencapaian Sal sebagai salah satu hal yang menggembirakan dalam distribusi royalti tahun ini.
"Ada beberapa nama yang paling menggembirakan, salah satunya Sal Priadi. Baru masuk Januari 2025, tapi dia mendapatkan Rp114 juta. Artinya, dia membolehkan kami untuk menyampaikan hal ini," kata Adi Adrian kepada awak media.
![Sal Priadi di Konferensi pers Pestapora di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Senin, 21 Juli 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/21/46095-sal-priadi-di-konferensi-pers-pestapora.jpg)
"Jadi ini satu pembuktian. Dia baru masuk dan langsung dapat Rp114 juta. Kita senang sekali," ucapnya menyambung.
Pada periode distribusi kedua ini, WAMI menyalurkan royalti performing rights untuk bulan Januari hingga April 2025.
Nilai royalti yang berhasil dihimpun mencapai lebih dari Rp47 miliar setelah dikurangi biaya operasional.
Berbeda dari periode pertama pada Maret lalu, pembagian kali ini tidak menyertakan royalti minimum yang hanya dibagikan setahun sekali.
Baca Juga: Susul Ari Lasso, Cholil Efek Rumah Kaca Ikut Buka-bukaan Soal Riders Efek Rumah Kaca
Selain Sal Priadi, Melly Goeslaw tercatat sebagai penerima royalti terbesar dengan jumlah Rp262 juta.

Disusul beberapa nama lain seperti Eross Chandra (Sheila on 7), Ade Nurulianto (Govinda), Robby Satria (Geisha), Roza Candra, Tri Suaka, dan Daniel Baskara Putra (Hindia), meski nominal royalti mereka tidak dirinci.
Namun WAMI juga mencatat adanya penurunan royalti pada sejumlah pencipta lagu yang sebelumnya menerima dalam jumlah besar.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh merosotnya royalti dari pemakaian lagu di luar negeri.
WAMI memastikan laporan distribusi telah dikirim kepada seluruh anggota pada 17 Juli 2025, dan proses pencairan dana dilakukan paling lambat tiga hari kerja setelah laporan diterbitkan.
Distribusi royalti performing rights selama ini kerap menjadi polemik antara pencipta lagu dan penyanyi.
Banyak musisi menilai ketimpangan terjadi karena penyanyi lebih mudah dikenal dan dihargai, sementara pencipta lagu sebagai pemilik karya justru sering kali mendapatkan royalti yang minim.
Polemik ini bahkan sempat ramai di media sosial, mendorong seruan soal transparansi lembaga manajemen kolektif.
Sal Priadi sendiri dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu yang mengusung genre pop alternatif dengan lirik puitis dan emosional.
Namanya mulai dikenal publik lewat lagu Gala Bunga Matahari dan kemudian semakin melejit lewat kolaborasi dan karya solonya.
Dengan pencapaian royalti fantastis ini, Sal membuktikan bahwa karya berkualitas tetap mendapat tempat di hati pendengar, sekaligus menjadi inspirasi bagi musisi muda lainnya.