"Gini lah kira-kira. Muslim lagi main badminton, terus di-smash. Emangnya nggak boleh kita smash kalau lagi badminton? Ya boleh dong," jelas Anies.
"Terus misalnya, 'Lo kan temen? Kenapa nge-smash?'. Lha ya namanya main badminton, ya boleh dong. Bolanya lempar kanan, lempar kiri. Ya namanya juga lagi badminton," lanjutnya.
Namun dalam konteks setelah pemilu, Anies memilih untuk lebih menahan diri dan tidak gegabah dalam memberikan penilaian terhadap presiden yang masih aktif.
Sikapnya ini bisa diartikan sebagai upaya untuk mendinginkan suhu politik, dan menunjukkan posisi sebagai seorang negarawan yang menghargai proses pemerintahan hingga tuntas.
Meski Tretan Muslim berusaha memancing lebih jauh, Anies tetap pada pendiriannya dan malah balik melempar tanggung jawab penilaian pada sang pembawa acara.
Momen ini menjadi bukti kelihaian Anies dalam menghadapi pertanyaan tajam dan mengubahnya menjadi sebuah pernyataan sikap yang berprinsip.