Suara.com - Nathalie Holscher mengambil langkah drastis dengan menutup kolom komentar di akun Instagram pribadinya.
Keputusan ini diambil setelah ia menjadi sasaran serangan komentar sinis dari warganet imbas parodi wanita hamil. Netizen menilai parodi tersebut dibuat bersama DJ Panda untuk menyindir Erika Carlina yang kini lagi mengadung sembilan bulan.
Langkah membungkam interaksi ini seolah menjadi puncak dari drama panjang yang menyeret namanya ke dalam pusaran konflik antara Erika Carlina dan DJ Panda.
Untuk memahami mengapa reaksi publik begitu keras terhadap Nathalie, penting untuk menengok kembali akar permasalahannya.

Konflik ini bermula ketika Erika Carlina, dalam siniar milik Deddy Corbuzier, secara mengejutkan mengaku hamil sembilan bulan.
Pengakuan ini sontak viral dan memicu simpati publik untuk Erika. Dalam sinar tersebut Erika tidak menyebut nama lelaki yang membuatnya hamil.
Namun dia memberi sedikit bocoran dan belakangan diketahui lelaki yang telah membuatnya hamil adalah DJ Panda.
Situasi memanas ketika DJ Panda merespons dengan menyebut isu tersebut hanyalah gimik, sebuah pernyataan yang dianggap merendahkan dan tidak bertanggung jawab.
Sejak saat itu, setiap tindakan yang terkait dengan DJ Panda dan isu kehamilan menjadi sangat sensitif di mata publik.
Baca Juga: Kapan Nathalie Holscher Jadi DJ? Dicoret Kelab Malam Ulah Parodi Kehamilan Erika Carlina
Video parodi Nathalie Holscher dan DJ Panda
Di tengah situasi panas inilah, nama Nathalie Holscher terseret. Sebuah konten yang dibuatnya bersama DJ Panda dan beberapa orang lain menjadi bumerang.
Dalam konten tersebut, mereka memparodikan adegan orang hamil menggunakan daster, yang oleh warganet langsung ditafsirkan sebagai olok-olok terhadap Erika Carlina.
Diserang habis-habisan, Nathalie sempat memberikan klarifikasi dan membantah tudingan tersebut.
Ia mengaku sama sekali tidak mengetahui duduk perkara masalah pribadi DJ Panda dan Erika Carlina. Padahal, kabar Erika Hamil sudah sangat viral.

Namun, narasi yang dibangun Nathalie tersebut seolah runtuh ketika versi lengkap dari video di balik layar pembuatan konten itu beredar luas di media sosial.