Sinopsis Film Singsot: Siulan Kematian, Peringkat 1 dari 10 Film Teratas di Netflix Indonesia

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:18 WIB
Sinopsis Film Singsot: Siulan Kematian, Peringkat 1 dari 10 Film Teratas di Netflix Indonesia
Singsot: Siulan Kematian (IMDb)

Suara.com - Sukses menakuti penonton di bioskop pada Maret 2025 lalu, film horor psikologis Singsot: Siulan Kematian kembali membuktikan taringnya.

Film yang tayang di Netflix pada 17 Juli lalu, menduduki juara satu dari 10 film teratas Netflix Indonesia.

Menariknya, film Singsot mampu melampaui populularitas film Korea serta Hollywood.

Di mana pada urutan kedua hadir film Wall to Wall yang menghadirkan Kang Haneul, menyusul film 1 Kakak 7 Ponakan di urutan tiga.

Film Singsot: Siulan Kematian.
Film Singsot: Siulan Kematian.

Sementara itu film Korea Demon Hunters ada di posisi empat dan Brick berada di urutan lima dari 10 film teratas Netflix Indonesia hari ini, Rabu, 23 Juli 2025.

Sebagai gambaran, film Singsot: Siulan Kematian merupakan film pendek dengan judul serupa di 2016. Mengangkat mitos lokal Jawa, film ini disutradarai Wahyu Agung Prasetyo.

Singsot mengisahkan Ipung (Jovin Aska Haryanto), bocah 13 tahun yang tinggal di desa terpencil kawasan Yogyakarta. Sebagai bocah remaja, Ipung mempunyai kebiasaan menirukan suara burung dengan cara bersiul.

Tapi nahas, kebiasaan Ipung yang suka bersiul menjadi awal malapetaka. Ia sebenarnya sudah mendapat nasihat dari sang kakek, Mbah Lanang (Landung Simatupang).

Ipung dilarang bersiul waktu magrib karena itu bisa memanggil arwah penasaran. Nasihat tersebut kemudian dilanggar olehnya.

Baca Juga: Johnny Depp Dikabarkan Kembali Perankan Jack Sparrow di Film Pirates of the Caribbean 6

Sebagai dampak dari pembangkangan ini, Ipung mendapat teror mistis. Teror tersebut bukan hanya menimpa dirinya, tapi juga di seluruh desa.

Dari sini, penonton sebenarnya bisa mengambil pelajaran bahwa hal-hal yang dianggap sepele ternyata bisa berdampak fatal.

Sutradara Wahyu Agung Prasetyo menjelaskan bahwa film ini lebih dari sekadar tontonan seram.

Poster film Singsot - (YouTube/Ravacana Films)
Poster film Singsot - (YouTube/Ravacana Films)

"Film ini berbicara tentang kepercayaan yang hidup di masyarakat kita. Banyak orang mungkin menganggapnya sekadar mitos, tetapi di balik itu ada nilai-nilai yang bisa kita pelajari," ujar Wahyu Agung Prasetyo.

Ia juga menambahkan bahwa film ini menyentuh aspek perlindungan orangtua terhadap anak-anaknya dari bahaya yang tak kasat mata.

Keberhasilan Singsot tidak lepas dari jajaran pemainnya yang kuat seperti kawakan Landung Simatupang. Hadir pula para seniman teater Yogyakarta, termasuk salah satu diantaranya Siti Fauziah yang populer lewat film Tilik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI