Cara Pemakaman Ayah Sarwendah Sempat Didebat Sang Istri

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:08 WIB
Cara Pemakaman Ayah Sarwendah Sempat Didebat Sang Istri
Suasana jelang proses kremasi jenazah ayah Sarwendah, Hendrik Lo di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025

Suara.com - Di balik duka mendalam atas kepergian ayahnya, Sarwendah membagikan sebuah kisah cinta abadi yang selama ini menjadi panutannya.

Ia menyebut kedua orangtuanya adalah "soulmate sejati" yang tak pernah terpisahkan, bahkan hingga maut menjemput.

Mantan istri Ruben Onsu ini mengungkapkan bahwa sang ibunda menjadi orang yang paling terpukul.

Bagaimana tidak, keduanya selalu bersama dalam setiap momen, sekecil apa pun itu.

"Mami pastinya terpukul banget. Kan mami ama papi soulmate sejati yang nggak pernah terpisahkan," ungkap Sarwendah di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025.

Saking tak terpisahkan, Sarwendah memberikan sebuah contoh sederhana namun begitu menggambarkan kedekatan keduanya.

Suasana jelang proses kremasi jenazah ayah Sarwendah, Hendrik Lo di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025
Suasana jelang proses kremasi jenazah ayah Sarwendah, Hendrik Lo di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025

"Even di mal aja, ke toilet itu pasti nemenin mami. Jadi sedekat itu mereka," kenangnya.

Menariknya, Sarwendah juga mengungkap adanya perdebatan kecil antara ayah dan ibunya mengenai pemakaman.

Sang ayah menginginkan untuk dikremasi, sementara ibunya ingin dimakamkan secara tradisional.

Baca Juga: Sarwendah Sewa Kapal Pesiar untuk Larung Abu Jenazah Ayah di Laut

"Jadi papi mami aku memang sempat debat ternyata. Mami pernah tanya, mau dikubur apa kremasi. Papi maunya dikremasi, mami maunya dikubur," beber Sarwendah.

Pada akhirnya, pilihan tetap jatuh pada kremasi. Bahkan, sang ibu telah menyiapkan tempat abu yang berdampingan, seolah menjadi tanda bahwa cinta mereka akan tetap bersatu selamanya.

"Mami juga belinya yang dobel. Suatu saat mami maunya ditaruh bareng," jelas Sarwendah.

Karena ikatan yang begitu kuat, kehilangan ini menjadi pukulan yang sangat berat bagi sang ibunda. Sarwendah pun berjanji akan selalu ada untuk ibunya.

Suasana jelang proses kremasi jenazah ayah Sarwendah, Hendrik Lo di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Suasana jelang proses kremasi jenazah ayah Sarwendah, Hendrik Lo di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

"Ketika kehilangan, ya aku cuma bilang, 'Mami kan punya tiga anak, bisa nginep di rumah kita masing-masing, bisa main ke rumah kita juga'," pungkasnya.

Untuk diketahui, ayah Sarwendah, Hendrik Lo, mengembuskan napas terakhirnya pada hari Sabtu, 19 Juli 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI