Suara.com - Rumah Sakit (RS) Mandaya Royal Hospital Puri meluncurkan film dokumenter berjudul Awake Brain Surgery Where Miracles Begin.
Mengangkat kisah nyata tentang perjuangan tim dokter multidisiplin dalam melakukan operasi tumor otak dengan teknologi canggih dan teknik medis mutakhir.
Public Relation Mandaya Hospital Group Erwin Suyanto di Tangerang, mengatakan bahwa film dokumenter medis ini mengikuti perjalanan dr spesialis bedah saraf Indonesia Mardjono Tjahjadi yang telah menorehkan prestasi internasional.
Bersama tim medis Mandaya Royal Hospital Puri lainnya, seperti dr. Luh Ari Indrawati, sebagai dokter spesialis neurologi subspesialis neuromuskular, serta dr. Primartanto Wibowo sebagai dokter spesialis anestesi konsultan intensive care.
Menunjukkan bagaimana kolaborasi tim dokter multidisiplin dapat menciptakan keajaiban medis di meja operasi.
"Film ini dibuka dengan filosofi mendalam tentang dunia bedah saraf, yang digambarkan sebagai seni yang tidak mengenal kesalahan. Dr Joy mengibaratkan operasi pembedahan otak sebagai suatu simfoni yang dimainkan oleh tim orkestra, di mana kesalahan kecil dapat menyebabkan sumbangnya sebuah simfoni yang sangat membahayakan pasien," jelasnya, Minggu 27 Juli 2025.
Diceritakan melalui dua kasus nyata, film ini membawa penonton menyaksikan ketelitian ekstrem dan sisi kemanusiaan yang mendalam di ruang operasi.
Kasus pertama menampilkan Ryu, anak berusia 6 tahun yang memiliki tumor otak sebesar 5x5x5 cm di area fosa posterior. Dalam operasi berdurasi 2 jam ini, Dr. Joy berhasil mengangkat tumor menggunakan teknik bedah mikro (microsurgery).
"Selang beberapa jam pasca operasi, Ryu sudah bisa berdiri dan makan dengan normal. Ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa," ucapnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada The Fantastic Four: First Steps
Kasus kedua, menghadirkan Robby, pasien yang mengalami epilepsi selama 16 tahun akibat tumor di otak bagian frontal. Dalam prosedur awake brain surgery, Robby tetap sadar selama operasi untuk memastikan fungsi bicara tetap terjaga.
Hasilnya, ia dapat kembali berbicara dan menggerakkan anggota tubuhnya yang sebelumnya lumpuh.
"Lewat film dokumenter ini, kami berharap masyarakat menyadari bahwa teknologi medis dan keahlian dokter dalam negeri semakin berkembang, bahkan untuk menangani kondisi pada otak yang sangat kompleks sekalipun, sehingga kepercayaan publik akan dokter dan layanan kesehatan di Indonesia kian meningkat," jelasnya.
Kesuksesan operasi yang ditampilkan dalam film "Awake Brain Surgery: Where Miracles Begin" tidak lepas dari penggunaan teknologi bedah saraf canggih yang tersedia di RS Mandaya Royal Puri.
Salah satunya intraoperative neuromonitoring (IONM), yaitu perangkat mutakhir yang bisa memantau fungsi sistem saraf secara langsung (real-time) dan membantu mencegah kerusakan saraf pasien selama operasi pengangkatan tumor otak.
Di samping itu, RS Mandaya Royal Puri juga dilengkapi dengan ruang operasi modern yang bisa menunjang prosedur berisiko tinggi, seperti awake brain surgery.
Selain itu, RS Mandaya Royal Puri juga didukung oleh berbagai fasilitas medis canggih yang berperan penting dalam menunjang dan meningkatkan keberhasilan operasi pengangkatan tumor otak. Beberapa di antaranya meliputi Digital PET CT Scan, CT Scan IQon Spectral CT, Radioterapi LINAC ELEKTA VERSA HD, serta MRI Ingenia Ambition X.
Di balik teknologi tersebut, kolaborasi erat antar spesialis menjadi kunci: bedah saraf, neurologi, dan anestesi bekerja harmonis sebagai satu tim untuk memberikan hasil terbaik bagi pasien.
Film dokumenter ini juga menampilkan latar belakang akademis Dr. Joy yang mengesankan ketika beliau meraih gelar S3 kedokteran di Helsinki, Finlandia hanya dalam waktu 18 bulan 12 hari, sebuah rekor yang diakui oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).
Di sana, Dr. Joy belajar langsung dari maestro bedah saraf dunia, Prof Juha Hernesniemi, yang mengajarkan filosofi untuk menghormati setiap milimeter jaringan otak sebagai kehidupan.
Tak hanya menyoroti sisi teknis dan ilmiah, filem dokumenter ini juga menyentuh sisi humanis dunia medis.
Melalui testimoni pasien, keluarga, dan rekan sejawat, film ini menggambarkan Dr Joy tidak hanya sebagai dokter ahli, tetapi juga sebagai sosok yang memberi harapan dan ketenangan bagi pasien di masa-masa paling krusial.
Dengan peluncuran film ini, RS Mandaya Royal Puri berharap masyarakat dapat melihat bagaimana sinergi keahlian, teknologi, dan empati mampu menciptakan perubahan nyata dalam dunia medis modern.
"Peluncuran film ini adalah bentuk komitmen kami untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya teknologi, kolaborasi tim medis, dan nilai kemanusiaan dalam setiap tindakan medis," kata dia.