Suara.com - Di tengah badai kontroversi yang mengguncang pucuk pimpinannya, perusahaan teknologi data Astronomer mengambil langkah tak terduga dengan menggandeng aktris pemenang Oscar, Gwyneth Paltrow, sebagai juru bicara sementara.
Langkah ini sontak memicu spekulasi bahwa kemunculan bintang Hollywood tersebut adalah sebuah manuver strategis untuk memulihkan citra perusahaan pasca kepergian mantan CEO-nya, Andy Byron, yang terjerat skandal perselingkuhan.
Kehadiran Paltrow sebagai wajah baru perusahaan terjadi disaat yang sangat krusial. Publikasi di media teknologi dalam beberapa waktu terakhir menyoroti adanya masalah kepemimpinan dan kultur kerja yang kurang kondusif di bawah kepemimpinan sebelumnya.
Dalam video pernyataan yang dirilis, Paltrow pun seolah mengonfirmasi adanya situasi genting yang sedang dihadapi oleh perusahaan.
"Astronomer telah mendapatkan banyak sekali pertanyaan selama beberapa hari terakhir dan mereka ingin saya menjawab pertanyaan yang paling umum," ujar mantan istri vokalis Coldplay, Chris Martin dalam video tersebut.
Frasa "banyak sekali pertanyaan" tersebut ditafsirkan oleh banyak pihak bukan sekadar pertanyaan teknis mengenai produk, melainkan pertanyaan terkait stabilitas dan masa depan perusahaan setelah dilanda isu internal.
Aktris berusia 52 tahun itu pun menegaskan bahwa perannya hanyalah untuk jangka waktu yang sangat singkat, memperkuat dugaan bahwa ia didatangkan khusus untuk meredam krisis.
"Saya dipekerjakan dalam basis yang sangat sementara untuk berbicara atas nama 300 lebih karyawan di Astronomer," ungkapnya.
Alih-alih membahas secara langsung mengenai isu skandal atau transisi kepemimpinan, Paltrow dengan lihai mengalihkan pembicaraan kembali ke ranah bisnis dan keunggulan teknis perusahaan.
Baca Juga: Kegep Kamera, Chris Martin Ikut Singgung Perselingkuhan CEO Astronomer di Konser Coldplay
Ia dengan tegas memberi penjelasan mengenai produk inti perusahaan, seakan ingin menunjukkan bahwa operasional bisnis tetap berjalan normal dan solid.
"Ya, Astronomer adalah tempat terbaik untuk menjalankan Apache Airflow, menyatukan pengalaman menjalankan data, ML, dan alur kerja AI dalam skala besar," tutur bintang film Iron Man tersebut.
Di akhir pernyataannya, Paltrow menutup dengan sebuah kalimat yang seolah menjadi penegasan bahwa perusahaan ingin segera melupakan gejolak yang terjadi dan kembali fokus pada bisnis inti mereka.
"Kami sekarang akan kembali ke keahlian terbaik kami, memberikan hasil yang transformatif bagi para pelanggan kami," pungkasnya.
Penunjukan Paltrow ini menjadi sebuah studi kasus menarik tentang bagaimana sebuah jenama (merek) menggunakan kekuatan figur publik untuk mengelola krisis dan mengendalikan narasi di mata publik.
Untuk diketahui, Andy Byron memutuskan mundur dari posisi CEO Astronomer setelah skandal dugaan perselingkuhannya secara tidak sengaja terungkap di konser Coldplay.