Suara.com - Dunia maya kembali membuktikan kekuatannya dalam menciptakan bintang. Kali ini, sorotan tertuju pada Saori Araki, seorang wanita Jepang yang viral karena foto dirinya yang tampak seperti seorang pegawai kantoran profesional.
Namun, di balik citra sederhana itu, tersimpan kisah karier di dunia hiburan yang tak terduga. Semuanya dimulai pada 25 Juli 2025. Sebuah foto dengan caption “Good morning” yang menampilkan Saori Araki dalam setelan jas mendadak viral.
Dalam hitungan hari, foto tersebut menyebar luas, terutama di Amerika Serikat dan Inggris, dan mengumpulkan lebih dari 76 juta tayangan.
Publik internasional yang belum mengenalnya langsung menyematkan label Japanese office lady yang manis dan memesona.
Persepsi ini begitu kuat hingga melahirkan berbagai konten kreatif, termasuk meme yang membandingkannya dengan aktris Hollywood Sydney Sweeney.
Dalam sebuah polling iseng, Saori Araki secara mengejutkan mengalahkannya dengan suara mayoritas 77%. Internet telah memutuskan sosok wanita kantoran ini adalah idola baru mereka.

Membongkar Identitas Asli SAO
Namun, asumsi publik ternyata keliru. Saori Araki, yang juga dikenal dengan nama panggung SAO, bukanlah seorang karyawan kantoran biasa.
Ia memiliki rekam jejak yang cukup panjang di industri hiburan Jepang. Sebelumnya, ia merupakan anggota dari grup idol Tokyo Girls Bravo, tempat di mana ia mengasah kemampuannya di depan kamera dan panggung.
Baca Juga: Siapa Saori Araki? Mantan Idol Jepang Viral Usai Cosplay Jadi Pegawai Kantoran
Setelah tidak lagi aktif di grup idol, ia melanjutkan kariernya sebagai seorang model dan aktris lepas.
Latar belakang inilah yang menjelaskan mengapa ia memiliki aura bintang dan penampilan yang begitu profesional dalam foto viralnya.
Foto tersebut sejatinya diambil saat ia sedang dalam sebuah kunjungan kerja ke sebuah perusahaan manufaktur, sebuah momen biasa yang ditakdirkan menjadi luar biasa.
Kunci Sukses Saori Araki

Apa yang membuat fenomena Saori Araki begitu istimewa adalah kemampuannya merespons ketenaran globalnya.
Berbekal skor TOEIC 700 dan kemampuan bahasa Inggris yang fasih, ia tidak membiarkan bahasa menjadi penghalang.