Suara.com - Penyanyi Nyoman Paul blak-blakan mengenai kedekatannya dengan Keisya Levronka. Dalam perbincangan santai, ia mengungkap adanya momen-momen tak terduga yang membuatnya merasa memiliki koneksi kuat dengan pelantun "Tak Ingin Usai" itu.
Cerita bermula ketika Paul dan Keisya tengah mempersiapkan proyek video musik bersama. Setelah mencari tahu latar belakang Keisya Levronka melalui media sosial, ia menemukan bahwa mereka punya hobi yang sama.
"Paul sebenarnya, kan pasti dong ngepoin IG-nya kan. Dia ternyata suka adrenalin juga, suka main motor juga, terus suka naik gunung," kata Nyoman Paul, dikutip dari kanal YouTube Denny Sumargo pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Mengetahui kesamaan itu, tercetuslah ide di benak Nyoman Paul untuk mengusulkan konsep video klip di gunung.
Namun, ia mengurungkan niatnya karena takut dianggap terlalu sok kenal atau canggung, mengingat mereka baru saja bertemu.
![Nyoman Paul. [istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/31/50290-nyoman-paul.jpg)
"Nah, waktu naik gunung sebenarnya Paul pengin nge-reach out ke A&R di label, 'Kak, kalau MV-nya di gunung gimana?'" tuturnya.
Jebolan Indonesian Idol itu memilih memendam idenya. Paul khawatir usulannya akan terasa aneh karena status mereka yang baru saling mengenal.
Siapa sangka, semesta seolah menjawab keinginan terpendamnya. Keisya Levronka justru yang lebih dulu melontarkan ide serupa di grup percakapan mereka.
Penyanyi yang akrab disapa Paul pun terkejut karena ide tersebut datang begitu saja.
Baca Juga: 7 Tahun Terpisah, Nyoman Paul Lupa Wajah dan Nama Ibu Kandungnya Sendiri
"Habis itu tiba-tiba di grup, si Keisya, 'Ke gunung sabi kali.' Lah, tiba-tiba?" kata Paul dengan nada tak percaya.

Momen inilah yang menjadi salah satu pemicu kedekatan mereka. Paul merasa sangat nyambung dan "sefrekuensi" dengan Keisya Levronka, terutama setelah proses syuting video musik selesai.
Selain cara berkomunikasi yang luwes, ia menemukan kesamaan sifat lain yang unik, yakni sama-sama tak suka dilarang.
"Dia kalau dikasih tahu malah makin jadi," kata Paul, menggambarkan sifat pemberontak yang ia rasa juga ada dalam dirinya.