Baginya, situasi yang dialami rakyat Palestina adalah bentuk penjajahan murni, mengingat adanya ketidakseimbangan kekuatan antara kedua belah pihak.
"Apa yang mereka alami saat ini itu bukan konflik, tapi memang penjajahan, karena salah satu pihak tidak memiliki kekuatan untuk bisa mengimbangi lawannya. Jadi, menurut aku itu salah satu kejahatan,” tegasnya.
Inara pun menyerukan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Indonesia, untuk solid dan kompak menyuarakan dukungan.
Ia menggarisbawahi bahwa untuk membela Palestina, seseorang tidak harus menjadi seorang Muslim, melainkan cukup dengan menjadi manusia yang menjunjung tinggi hak asasi.
“Kita enggak perlu menjadi seorang Muslim untuk bisa menjadi seorang manusia, bisa menjunjung tinggi hak asasi manusia,” pungkasnya.