Misi-misi ini dirancang untuk menguji keahlian Bishop dalam membuat pembunuhan terlihat seperti kecelakaan, sebuah keahlian yang menjadi ciri khasnya.
Salah satu ulasan menyebutkan bagaimana Bishop merangkai setiap pembunuhan "seperti teka-teki dan sangat menyenangkan melihatnya menyelesaikan semuanya."
Target ketiga dan terakhirnya adalah Max Adams (Tommy Lee Jones), seorang pedagang senjata yang berbasis di Bulgaria.
Di sinilah plot mengalami sedikit putaran, saat Bishop memutuskan untuk bekerja sama dengan targetnya untuk membalikkan keadaan melawan Crain.
Beberapa kritikus menyoroti bahwa peran Tommy Lee Jones terasa kurang maksimal, meskipun penampilannya tetap menarik.
Secara keseluruhan, Mechanic: Resurrection menawarkan apa yang diharapkan penggemar dari film Jason Statham: aksi tanpa henti, pertarungan brutal, dan ledakan di mana-mana.
Namun, sejumlah ulasan internasional memberikan catatan kritis. Salah satunya menyatakan bahwa film ini "menderita di alur cerita dan naskah yang sulit dipercaya, dan menghina kecerdasan bahkan dengan standar rendah yang ditetapkan oleh sebagian besar film laga kontemporer."
Kritikus lain merasa naskahnya terasa datar dan beberapa efek CGI terlihat buruk, yang mengurangi kualitas visual film.
Meskipun Jessica Alba menjadi daya tarik visual, karakternya terjebak dalam peran klasik 'gads dalam kesulitan' atau wanita dalam bahaya.
Baca Juga: Makin Dikenal Masyarakat Berkat Erika Carlia, DJ Bravy Kini Main Film Garapan Reza Arap
Ulasan dari IGN menyebutkan bahwa meski Statham tampil maksimal, "Mechanic: Resurrection tidak mendekati karya terbaiknya, atau karya yang menarik, tapi itu bukan salahnya."
Terlepas dari kelemahannya, film ini dianggap sebagai sebuah throwback ke film-film aksi tahun 80-an, di mana sang pahlawan nyaris tak terkalahkan.
Bagi para penggemar setia Jason Statham dan genre aksi murni, film ini tetap menjadi tontonan yang memuaskan.