Infografis
Suara.com - Kabar duka menyelimuti dunia seni Tanah Air. Aktris lawas, Santi Sardi, meninggal dunia pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Kakak kandung aktor ternama Lukman Sardi ini menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Kramat 128, Jakarta Pusat, pada pukul 15.21 WIB.
Informasi duka tersebut pertama kali dibagikan oleh sahabat dekatnya, Linda Yoonita, melalui unggahan Instagram Story.
“Berita duka, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah, dalam usia 56 tahun, sahabat kita, Nour Risanti binti Idris Sardi,” tulis Linda dalam unggahan tersebut.
Unggahan tersebut kemudian dibagikan ulang oleh Lukman Sardi di akun Instagram pribadinya.
Sebelumnya, sang aktor sempat membagikan foto pintu kamar rumah sakit tanpa menyebutkan nomor kamar, hanya menyisipkan stiker doa dan cinta. Dalam unggahan tersebut, ia menuliskan, “Semangat ya mbak.”
Informasinya, jenazah Santi Sardi rencananya dimakamkan pada Sabtu pagi, 9 Agustus 2025 di TPU Menteng Pulo, Jakarta Pusat. Saat ini, jenazah disemayamkan di rumah duka kawasan Tanah Baru, Depok, Jawa Barat.
"Insya Allah almarhumah Santi husnul khatimah. Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan serta ketabahan lahir dan batin. Amin ya robbal alamin," ujar Linda Yoonita.
Perjalanan Karier Santi Sardi
Santi Sardi atau Nour Risanti binti Idris Sardi merupakan penyanyi cilik era 1970-an yang dikenal luas lewat lagu “Menabung” ciptaan Titiek Puspa. Lahir pada 3 Juni 1969, ia adalah putri dari maestro musik Indonesia, Idris Sardi.
Bakat seni Santi tak hanya terbatas pada dunia tarik suara. Ia juga aktif berakting dan bahkan berhasil meraih penghargaan Pemeran Anak-anak Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 1974 berkat film Senyum di Pagi Bulan Desember.
Namanya turut membintangi sejumlah film lawas populer lainnya seperti Melawan Badai (1974), Selalu di Hatiku (1975), dan Jangan Menangis Mama. Di film Anak-anak Tak Beribu, ia beradu akting dengan adiknya, Lukman Sardi, dan Ajeng Trian Sardi.
Perjalanan karier Santi Sardi menjadi salah satu jejak penting dalam perkembangan perfilman anak di Indonesia era 70-an hingga 80-an. Meski kini telah berpulang, karya-karya dan kenangan akan dirinya tetap hidup di hati para penggemar dan pelaku seni.
