Suara.com - Film animasi karya anak bangsa Merah Putih One For All menuai pro dan kontra, padahal hanya baru penayangan cuplikan alias trailer.
Film kartun yang rencananya dihadirkan dalam menyambut HUT Kemerdekaan ini bakal tayang perdana serentak di bioskop pada 14 Agustus mendatang.
Publik menyoroti kualitas visual film Merah Putih One For All yang disebut tidak memenuhi standar film animasi untuk tayang di layar lebar.
Tak hanya itu, kejanggalan-kejanggalan film inipun diungkap netizen. Mulai dari kualitas grafik, budget hingga jalan cerita yang terkesan dipaksakan.
Baru-baru ini, warganet mengungkap tentang asal latar atau background visual dalam film Merah Putih One For All. Netizen menyebut jika background visual merupakan template yang dibeli.
"Ingat bapak-bapak sekalian masyarakat kalau sudah protes dan kesel sama kalian mereka nyarik info nggak perlu orang khusus," tulis akun Facebook Heri S*****, dikutip Minggu (10/8/2025).
Akun ini menampilkan beberapa gambar mirip dalam film Merah Putih One For All yang merupakan template yang dibeli dari penyedia jasa bukan dibuat.
"Ini Film dari pemerintah dibantu sama Film Animasi tapi Asset dibeli dari Website yang sudah disertakan, kenapa ini bisa terjadi apakah dikejar tayang atau…," sambungnya.
Unggahan inipun lantas diserbu komentar warganet, tak sedikit yang mengkritik film yang disebut didanai pemerintah dan menelan angka miliaran rupiah.
Baca Juga: Dikuliti Netizen, Karakter Animasi Merah Putih One For All Menjiplak Karya Orang Lain
Karakter Animasi Menjiplak Karya Orang Lain
Setelah mengkritik kualitas visual film yang diklaim karya anak bangsa, kini warganet menguliti asset karakter tokoh yang terdapat dalam animasi.
Publik maya menyebut jika karakter dalam film kartun itu diambil dari karya milik orang yang dijual di web penyedia layanan aminasi.
Pengguna Facebook membagikan tangkapan layar karakter-karakter yang dikomersilkan tersebut mirip tokoh ada di film Merah Putih One For All.
"masih terkait Merah Putih - One for All, ternyata mereka banyak yang ngambil (modif) model dari reallusion," tulis akun Froos***** dikutip Minggu (10/8/2025).
Dalam postingannya itu, ia juga mempertanyakan jika film animasi dengan skala layar lebar, namun karakter diambil dari karya orang lain.