Suara.com - Mantan ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, resmi ditangkap polisi pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Dia menjadi mantan ibu negara pertama dalam sejarah Negeri Ginseng yang dijadikan tersangka kasus kriminal serta mendekam di balik jeruji besi.
Kim Keon Hee kini ditahan di pusat penahanan terpisah dari suaminya, mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang juga lebih dulu dijebloskan ke penjara.
Pengadilan mengeluarkan surat perintah penahanan karena kekhawatiran Kim akan menghilangkan barang bukti penting yang dapat menghambat proses hukum.
Jaksa penuntut khusus menegaskan risiko penghancuran bukti sangat tinggi, sehingga langkah penahanan dianggap penting demi kelancaran penyidikan.

Selama interogasi, Kim Keon Hee menolak seluruh tuduhan yang dilayangkan kepadanya, meski jumlahnya mencapai 16 poin pelanggaran hukum.
Sebelum ditahan, dia sempat menjalani pemeriksaan intensif oleh tim penasihat khusus dan meminta maaf kepada publik karena menimbulkan keresahan.
Meski meminta maaf, Kim tetap menegaskan akan melawan semua tuduhan dengan membuktikan dirinya tidak bersalah.
Berikut deretan skandal Kim Keon Hee yang membuatnya ditahan oleh pihak kepolisian.
1. Manipulasi Saham Deutsch Motors

Salah satu tuduhan terberat adalah keterlibatan Kim dalam manipulasi harga saham perusahaan Deutsch Motors, dealer resmi BMW di Korea Selatan.
Jaksa menduga Kim bersama rekan bisnisnya mengatur skema perdagangan ilegal untuk menaikkan harga saham antara 2009 hingga 2012.
Skandal ini sudah lama membayangi reputasinya, bahkan sebelum dia menjadi ibu negara, dan kini menjadi salah satu alasan penahanan.
2. Skandal Penyuapan dan Gratifikasi
Kim Keon Hee juga dituduh menerima berbagai hadiah mewah dari pihak yang memiliki kepentingan politik maupun bisnis.
Sebuah video yang beredar memperlihatkan dirinya menerima tas tangan mewah dari seorang perantara yang memiliki hubungan dengan Gereja Unifikasi.
Selain tas, dia juga diduga menerima kalung berlian mahal yang menurut penyelidik berkaitan dengan penunjukan menantu ketua DPR sebagai kepala staf Perdana Menteri.
Kim awalnya mengklaim kalung itu hanya tiruan atau pinjaman, tapi pihak jaksa menemukan indikasi hadiah tersebut terkait kepentingan politik.
3. Campur Tangan dalam Pencalonan Politik

Kim Keon Hee dituding terlibat dalam pengaturan kandidat pada pemilihan sela parlemen pada 2022.
Tuduhan serupa muncul kembali dalam pemilihan umum legislatif 2024, yang dinilai sebagai bentuk campur tangan politik yang tidak sah.
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan pelanggaran yang menggerus citra Kim di mata publik Korea Selatan.
4. Pemalsuan Riwayat Akademis
Jauh sebelum suaminya menjadi presiden, Kim telah menuai kritik akibat dugaan memalsukan riwayat pendidikan dan pencapaian akademisnya.
Dia diketahui mencantumkan informasi yang tidak akurat dalam lamaran kerja sebagai dosen di universitas, termasuk penghargaan dan kualifikasi yang dibesar-besarkan.
Dalam sebuah pernyataan, Kim mengakui kesalahan tersebut namun mengklaim hal itu terjadi sebelum dia terjun ke dunia politik.
Penahanan Kim Keon Hee menjadi berita utama di berbagai media internasional karena statusnya sebagai mantan ibu negara yang kini menjadi tersangka kriminal.
Kasus ini juga memicu perdebatan di kalangan politisi Korea Selatan terkait akuntabilitas pejabat publik dan keluarga mereka.
Beberapa pengamat menilai penangkapan ini dapat mempengaruhi peta politik menjelang pemilu berikutnya di Korea Selatan.
Dengan 16 tuduhan yang mengikat, Kim Keon Hee kini menghadapi ancaman hukuman berat jika terbukti bersalah di pengadilan.
Rangkaian kasus mulai dari manipulasi saham, penerimaan hadiah mewah, campur tangan politik, hingga pemalsuan riwayat pendidikan menjadi sorotan tajam publik.
Skandal ini juga menambah daftar panjang kontroversi yang membayangi dunia politik Korea Selatan dalam satu dekade terakhir.
Kontributor : Chusnul Chotimah