Guncang Malaysia, Ini Timeline Lengkap Kasus Kematian Misterius Zara Qairina

Sumarni Suara.Com
Kamis, 14 Agustus 2025 | 15:36 WIB
Guncang Malaysia, Ini Timeline Lengkap Kasus Kematian Misterius Zara Qairina
Zara Qairina (Malay Mail)

Suara.com - Malaysia tengah diguncang kabar duka yang memicu kemarahan publik.

Zara Qairina Mahathir, siswi 13 tahun, SMKA Tun Datu Mustapha Limauan, Sabah, ditemukan pingsan di dekat asrama sekolahnya pada pukul 3 pagi, 16 Juli 2025.

Meski Zara sempat dilarikan ke Rumah Sakit Queen Elizabeth I di Kota Kinabalu, nyawanya tak tertolong.

Kematian Zara yang diyakini publik berkaitan dengan kasus bullying tersebut pun memunculkan tagar #JusticeForZara dan menyeret nama sejumlah tokoh terkenal.

Desakan untuk mengusut tuntas pun datang dari berbagai pihak. Lantas, seperti apa timeline lengkap kasus kematian Zara Qairina? Simak ulasannya berikut ini.

Zara Qairina
Zara Qairina

16 Juli 2025

Zara Qairina ditemukan pingsan di saluran pembuangan dekat asrama sekolah, diduga jatuh dari lantai tiga. Ia segera dibawa ke RS Queen Elizabeth 1, namun nyawanya tidak tertolong.

Keesokan harinya, Zara dimakamkan tanpa proses autopsi di Kampung Kalamauh Mesapol, Sipitang.

18 Juli 2025

Baca Juga: Tak Cuma Kris Dayanti, 6 Artis Ini Pilih Kuliah Jelang Usia Setengah Abad

Menteri Pendidikan Malaysia, Fadhlina Sidek mengatakan bahwa kementeriannya bekerja sama penuh dengan polisi dan mengizinkan penyelidikan kasus kematian Zara untuk dilanjutkan tanpa gangguan.

21 Juli 2025

Ibunda Zara, Noraidah Lamat, meminta penyelidikan atas kasus putrinya dilakukan secara transparan, adil, dan jujur. Ia mengaku terakhir kali bertemu putrinya saat gotong royong sekolah pada 12 Juli

28 Juli 2025

Komisaris Polisi Sabah, Jauteh Dikun, mengatakan penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan. Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan menghindari spekulasi.

Selain itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Mustapha Sakmud membantah dirinya dan sang istri, mantan kepala sekolah Rosnih Nasir, terlibat kasus ini.

1 Agustus 2025

Noradiah Lomat akhirnya mantap meminta makam putrinya dibongkar demi autopsi ulang. Kuasa hukumnya mulai memproses izin hukum untuk penggalian.

6 Agustus 2025

Pengacara yang mewakili ibu korban mengimbau masyarakat untuk menahan diri dari spekulasi yang dapat menyebabkan tekanan bagi keluarga dan berpotensi mengakibatkan konsekuensi pidana.

Kejaksaan Agung Malaysia juga mengembalikan laporan investigasi awal kepada polisi dengan instruksi untuk menyelesaikan penyelidikan. Kejaksaan Malaysia mengimbau masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi atau membagikan gambar anak-anak yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Mohd Khalid Ismail memperingatkan penyebaran konten yang tidak akurat dapat membahayakan investigasi.

Zara Qairina Mahathir. (ist)
Zara Qairina Mahathir. (ist)

7 Agustus 2025

Noradiah dijadwalkan menyerahkan ponsel berisi rekaman percakapan dirinya dengan almarhum putrinya kepada polisi.

Adapun dalam percakapan tersebut, Zara berusaha untuk meluapkan kecemasannya pada sang ibu. Gadis remaja tersebut mengaku jika dirinya takut dengan sosok Kak M.

"Ibu, aku takut bertemu Kak M... dia masih (punya masalah). Hari itu, aku minta seseorang untuk bertanya ke kakaknya, apakah Kak M masih punya masalah denganku. Lalu Kak M bilang, 'Iya, aku masih belum memaafkan Zara', Bu," ucap Zara dalam percakapan tersebut.

Dalam rekaman audio yang sama, Zara juga menyuarakan kekhawatiran atas ancaman yang diduga diterimanya dari sosok 'Kak M'.

"Kalau aku menyentuh kamu, kamu akan berdarah-darah, jika dia benar-benar melakukannya, apa yang akan terjadi?" ucap Zara kepada ibundanya dalam rekaman audio tersebut.

8 Agustus 2025

Kejaksaan Agung mengembalikan berkas investigasi kepada kepolisian, menginstruksikan tindakan lebih lanjut, termasuk penggalian makam Zara Qairina.

Wakil Menteri Pendidikan Malaysia, Wong Kah Woh, menegaskan pihaknya tidak akan berkompromi dalam hal apa pun terkait bullying di sekolah.

Wong juga mengatakan kementeriannya tidak pernah berusaha melindungi siapa pun yang diduga terlibat dalam insiden perundungan seperti dugaan yang beredar di publik.

"Kasus ini sedang diselidiki oleh kepolisian, dan Kementerian Pendidikan akan menyerahkannya kepada otoritas berwenang untuk menjalankan tugas mereka," ucap Wong saat berbicara di hadapan parlemen atau Dewan Rakyat Malaysia pada Senin, 11 Agustus 2025.

Dia menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh anggota parlemen dari wilayah Semporna, Mohd Shafie Apdal, yang menyuarakan kekhawatiran tentang dugaan keterlibatan orang-orang dengan koneksi kuat dalam kasus Zara. Dia menjamin tak akan melindungi pihak yang melakukan bullying.

"Pertama, Kementerian Pendidikan tidak pernah dan tidak akan berkompromi dalam hal bullying. Kedua, Kementerian Pendidikan tidak pernah, dalam kondisi apa pun, berusaha melindungi siapa pun, sebagaimana yang dituduhkan," ujar Wong.

Hingga kini, kasus kematian Zara Qairina masih ditangani oleh aparat kepolisian.

Kontributor : Anistya Yustika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI