3. Tentang Penderita Neurodivergent

Di balik 'keanehan' karakter Gema, Kristo Immanuel ternyata ingin memperlihatkan sekaligus menghibur penderita Neurodivergent.
Untuk diketahui, Neurodivergent merupakan istilah untuk seseorang yang cara kerja otaknya berbeda dengan orang-orang pada umumnya.
Autisme, ADHD, Disleksia, dan Dyspraxia merupakan bentuk-bentuk Neurodivergent menurut laman alodokter.com.
Melalui film Tinggal Meninggal, Kristo Immanuel berharap orang-orang yang tidak sama seperti Gema bisa memahami penderita Neurodivergent.
4. Berbicara Langsung kepada Penonton

Film Tinggal Meninggal akan mengusung konsep breaking the fourth wall seperti yang disuguhkan dalam trailernya.
Konsep tersebut membuat Gema seolah-olah juga bisa berinteraksi dengan penonton.
Kristo Immanuel mengaku menyukai film dan serial yang mengusung konsep serupa sehingga mengaplikasikannya pada Tinggal Meninggal.
Baca Juga: Nirina Zubir Jadi Ibu Toxic di Film 'Tinggal Meninggal', Singgung Tren Self-Love yang Kebablasan
Konsep ini pun terbilang cukup baru di industri perfilman Tanah Air.
5. Film Ketujuh Imajinari

Film Tinggal Meninggal diproduksi Imajinari milik Ernest Prakasa dan Dipa Andika.
Sebelumnya Imajinari telah memproduksi film Ngeri-Ngeri Sedap, Agak Laen, Harta Tahta Raisa, Jatuh Cinta Seperti di Film-film, Kaka Boss, dan Cinta Tak Seindah Drama Korea.
Dari semua film Imajinari, Ernest Prakasa mengungkap produksi Tinggal Meninggal paling lama, tetapi juga paling lancar.
Kristo Immanuel diceritakan tahu apa yang diinginkan sehingga tak ada adegan yang diambil berulang-ulang dan dapat selesai tepat waktu.