Suara.com - Meninggalnya komedian Nina Carolina atau Mpok Alpa meninggalkan cerita-cerita menarik.
Salah satunya, ketaatan Mpok Alpa pada suaminya, Aji Darmaji yang pernah diungkap di siniar dengan host Praz Teguh.
Dalam ceritanya kepada Praz, Mpok Alpa mengungkapkan bahwa ia pernah langsung meninggalkan lokasi syuting di tengah pekerjaan hanya karena sang suami memintanya pulang.
Bukan tanpa alasan, Mpok Alpa ingin menunjukkan bahwa ia adalah istri yang penurut dan memegang teguh prinsip bahwa surga seorang istri berada pada suaminya.
"Gue pengen nunjukkin ke laki gue, gue nurut sama die," ujarnya dalam podcast tersebut.
![Suami almarhum Mpok Alpa, Ajie Darmaji (baju putih), saat prosesi pemakaman di Pemakaman Wakaf Kujaran, Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Jumat sore 15 Agustus 2025 [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/15/59496-suami-almarhum-mpok-alpa-ajie-darmaji-baju-putih.jpg)
Kisah Mpok Alpa ini seakan menjadi cerminan dari sebuah ajaran luhur dalam Islam yang menekankan pentingnya posisi suami dalam rumah tangga.
Pandangan bahwa "surga istri adalah suami" bukanlah sekadar ungkapan kiasan, melainkan bersandar pada dalil-dalil kuat dari hadis Nabi Muhammad SAW. Lantas, dalil mana yang dimaksud?
Dilansir dari laman NUOnline, dalil utama yang menjadi landasan konsep ini adalah hadis yang diriwayatkan dari Husain bin Mihshan.
Dalam hadis tersebut, diceritakan bahwa bibinya pernah mendatangi Nabi Muhammad SAW untuk suatu keperluan. Setelah selesai, Rasulullah SAW bertanya kepadanya:
Baca Juga: Calon Bayinya di Kandungan Berusia 4 Bulan, Mpok Alpa Baru Tahu Idap Kanker
"Apakah engkau sudah bersuami?" Bibi Husain menjawab, "Sudah."
Rasulullah SAW bertanya lagi, "Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?" Ia menjawab, "Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu."
Rasulullah SAW pun bersabda, "Lihatlah di mana posisimu dalam pergaulanmu dengannya. Karena sesungguhnya suamimu adalah surga dan nerakamu."
Hadis ini secara gamblang menjelaskan betapa krusialnya peran suami dalam menentukan nasib seorang istri di akhirat.
Ungkapan "surga dan nerakamu" memiliki makna yang sangat dalam. Melayani suami, menaatinya dalam kebaikan, dan menjaga kehormatannya adalah jalan yang dapat mengantarkan seorang istri menuju surga.
Sebaliknya, membangkang, menyakiti hatinya, atau tidak memenuhi haknya tanpa alasan yang dibenarkan syariat dapat menjadi penyebab seorang istri terjerumus ke dalam neraka.
Ridha Suami adalah Kunci Masuk Surga
Penekanan mengenai pentingnya keridhaan suami juga ditegaskan dalam hadis lain.
Ridha atau keikhlasan hati seorang suami terhadap istrinya menjadi salah satu syarat mutlak bagi seorang istri untuk meraih surga Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga."
Hadis ini memperkuat dalil sebelumnya, bahwa tujuan akhir dari ketaatan seorang istri adalah untuk meraih ridha suami, yang pada hakikatnya adalah jalan untuk meraih ridha Allah SWT.
Tetap Ada Batasan
Ketaatan ini tentu saja memiliki batasan, yaitu selama perintah suami tidak bertentangan dengan syariat Islam. Jika suami memerintahkan untuk melakukan kemaksiatan, maka istri wajib untuk menolaknya.
Besarnya hak suami bahkan digambarkan dalam sebuah hadis yang menunjukkan betapa tingginya kedudukan seorang suami di mata istrinya. Rasulullah SAW bersabda:
"Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya."
Tentu saja, hadis ini tidak untuk dipahami secara harfiah bahwa istri harus bersujud. Namun, ini adalah majas (kiasan) yang menunjukkan betapa agungnya hak suami yang harus dipenuhi oleh istrinya.
Dalam konteks modern, konsep ini seringkali diterjemahkan sebagai bentuk penghormatan, menjaga komunikasi yang baik, serta bekerja sama membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah,.
Istri memahami perannya dan suami pun menjalankan kewajibannya untuk memimpin, melindungi, dan menafkahi dengan penuh kasih sayang.