Suara.com - Aktor sekaligus musisi Didi Riyadi ternyata sedang bermasalah dengan pengurus apartemen tempatnya tinggal di kawasan Terogong, Jakarta.
Bersama penghuni lain, ia mengeluhkan tindakan manajemen apartemen yang tiba-tiba menaikkan iuran pengelolaan lingkungan (IPL) sebesar 54 persen, dengan tanpa disertai penjelasan terang.
“Kok naiknya cukup signifikan ya, 54 persen. Ini ada apa, gitu loh,” ujar Didi Riyadi dalam sebuah wawancara pada Senin, 18 Agustus 2025.
Kenaikan signifikan itu membuat warga curiga ada ketidakberesan dalam pengelolaan apartemen.
Ditambah lagi, kebijakan tersebut belum pernah disosialisasikan kepada warga melalui forum resmi.
![Didi Riyadi dalam sebuah wawancara di apartemen kediamannya di kawasan Terogong, Jakarta, Senin, 18 Agustus 2025 [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/18/86187-didi-riyadi.jpg)
“Segala bentuk peraturan dan kebijakan itu tidak bisa dibuat sendiri atau hanya sebatas rapat internal aja. Tapi juga harus disosialisasikan ke seluruh warga,” jelas Didi.
Sebagai salah satu warga, dirinya kini ikut menagih transparansi pengurus apartemen di balik lonjakan IPL tersebut.
“Harus ada sebuah bentuk transparansi, dan tentunya juga bentuk tanggung jawab. Harus diberikan penjelasan itu secara terang benderang kepada semua warga. Kenapa kenaikan itu bisa sampai 54 persen?” tuturnya.
Selama lebih dari 10 tahun tinggal di apartemen tersebut, Didi mengaku belum pernah menghadapi konflik sebesar yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Didi Riyadi Kena Skakmat Kritik Timnas Indonesia: Dari 300 juta Penduduk Kenapa Belum Nikah
“Sepanjang sejarah, memang belum pernah ada sebuah konflik atau sebuah kekisruhan yang sampai sebesar ini,” katanya.
![Didi Riyadi. [Instagram/didiriyadi_official]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/25/64326-didi-riyadi.jpg)
Sampai ada titik terang dari pihak manajemen apartemen, Didi Riyadi dan para penghuni lain sepakat untuk tidak melaksanakan kewajiban membayar IPL dulu.
"Yang kami khawatirkan, kami bayar, nggak tahu duitnya buat apa," pungkasnya.