Nafa Urbach Dukung Gaji DPR Naik Rp50 Juta karena Tak Dapat Rumah Dinas: Tinggal di Bintaro Macet

Selasa, 19 Agustus 2025 | 16:10 WIB
Nafa Urbach Dukung Gaji DPR Naik Rp50 Juta karena Tak Dapat Rumah Dinas: Tinggal di Bintaro Macet
Nafa Urbach dukung kenaikan gaji anggota DPR hingga Rp50 juta. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Suara.com - Artis sekaligus politisi Nafa Urbach mendadak menjadi sorotan warganet.

Hal ini lantaran Nafa memberikan pembelaan terkait kenaikan gaji anggota DPR RI sebesar Rp50 juta.

Nafa Urbach menjelaskan, alasan di balik penambahan gaji tersebut.

Sebab memang terkini, anggota DPR tak lagi mendapat fasilitas rumah dinas.

Menurut Nafa Urbach, wajar rasanya penambahan tersebut untuk anggota DPR mencari tempat tinggal selain di rumah dinas.

"Dewan itu tidak dapat rumah jabatan, dikarenakan banyak sekali anggota dewan yang dari luar kota," ujar Nafa Urbach, dalam sebuah video yang diunggah ulang akun @rumpi_gosip pada Selasa, 18 Agustus 2025.

Nafa melanjutkan, kondisi tersebut memaksa banyak rekannya untuk menyewa atau mengontrak tempat tinggal di sekitar kawasan Senayan agar lebih mudah menjangkau kantor DPR.

"Maka dari itu, banyak sekali anggota dewan yang kontrak di dekat Senayan, supaya memudahkan mereka untuk ke DPR, ke kantor," kata mantan istri aktor Zack Lee ini.

Untuk memperkuat argumennya, mantan penyanyi itu bahkan menjadikan pengalamannya pribadi sebagai contoh. 

Baca Juga: Isu Gaji Anggota DPR Rp3 Juta Sehari, Video Lama Kris Dayanti Soal Tunjangan Miliaran Disorot Lagi

Perempuan 45 tahun ini mengeluhkan betapa parahnya kemacetan yang harus ia hadapi setiap hari meski hanya tinggal di Bintaro, Tangerang Selatan.

Nafa Urbach. [Instagram]
Menurut Nafa Urbach, kenaikan gaji anggota DRP hingga Rp50 juta wajar karena mereka kini tak lagi mendapat jatah rumah dinas. [Instagram]

"Saya aja yang tinggalnya di Bintaro, itu macetnya tuh luar biasa," katanya mengeluh.

Sayangnya, pembelaan Nafa Urbach justru menuai reaksi keras dari warganet. 

Banyak yang menilai alasannya tidak relevan dan tidak peka terhadap perjuangan masyarakat biasa.

Warganet membandingkan keluhan tersebut dengan realitas para pekerja dari kota penyangga seperti Bogor yang harus berjuang lebih keras setiap hari tanpa mendapat tunjangan serupa.

"Orang Bogor kerja di Jakarta, sebelum subuh sudah otw. Desek-desekan di KRL. Tapi mereka enggak dapat tunjangan rumah dinas bu," kata akun @puj*****.

Komentar pedas lainnya juga menyoroti bahwa banyak buruh yang mengalami kondisi serupa, bahkan lebih sulit, namun harus menanggung biaya sewa tempat tinggal dengan jerih payah sendiri.

"Heellooowww dipikir DPR doang yang kaya gitu. Noh buruh juga gitu ngontrak pake uang sendiri," komentar akun @yun*****.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI