Beberapa warganet menyoroti ironi jabatan wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat.
"Lupa siapa yang milih ya, Pak? Lupa sebelum punya jabatan, memang Anda siapa? Dan memang ada jabatan yang dibawa sampai mati? Haha!" tulis warganet.
Sindiran lain yang tak kalah pedas menyebut, "Bedanya, kita kerja serius gajinya bercanda, mereka bercanda gajinya serius. Udah, itu doang!!"
Meningkatnya reaksi publik membuat Deddy Sitorus akhirnya memberikan klarifikasi atas pernyataannya yang dianggap kontroversial itu.
Dia menegaskan bahwa maksud ucapannya bukan untuk merendahkan rakyat jelata, melainkan meluruskan logika perbandingan gaji yang menurutnya keliru.
Menurut Deddy, perbandingan seharusnya tidak dilakukan antara DPR dengan rakyat kecil.
Lebih pantas jika mereka dibandingkan dengan pejabat negara lain seperti menteri, kepala lembaga negara, atau direktur jenderal.
Dia memberikan perumpamaan dengan membandingkan gaji jenderal dan prajurit.
Baginya, sama halnya tidak masuk akal jika gaji seorang jenderal dibandingkan dengan prajurit, begitu juga dengan DPR dan buruh.
Baca Juga: Said Iqbal Bongkar Gaji DPR: Rp154 Juta per Bulan Vs Nasib Buruh yang Merana
Deddy juga mengklaim bahwa video pernyataannya yang tersebar luas hanyalah potongan tidak utuh.
Video yang viral sengaja dipotong pihak tertentu untuk mendiskreditkan dirinya.
Dia bahkan menuding ada dana besar yang digelontorkan untuk menggerakkan buzzer agar menyebarkan potongan video tersebut dengan narasi bahwa dirinya merendahkan rakyat.
Kontroversi pernyataan Deddy Sitorus ini semakin memperlebar jurang ketidakpercayaan publik terhadap DPR.
Sebagaimana diketahui, meeka kerap disoroti soal gaji dan tunjangan fantastisnya di tengah kondisi rakyat yang masih berjuang menghadapi kesulitan ekonomi.
Kontributor : Chusnul Chotimah