Berikut adalah beberapa film terbaik yang mengantarkannya meraih Piala Citra dan pengakuan luas:
- Ranjang Pengantin (1974): Film ini mengantarkannya meraih Piala Citra pertama sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik.
- November 1928 (1979): Meskipun tidak menang untuk akting, ia membawa pulang Piala Citra sebagai Penata Musik Terbaik bersama Franki Raden dan Sardono W. Kusumo.
- Di Balik Kelambu (1983): Kembali membawanya ke podium Pemeran Utama Pria Terbaik FFI.
- Kembang Kertas (1985): Menandai puncaknya sebagai sutradara dengan memenangkan kategori Film dan Sutradara Terbaik.
- Kodrat (1986): Memperkuat reputasinya sebagai sutradara handal dengan kembali meraih Piala Citra Sutradara Terbaik.
- Cinta Pertama, Kedua & Ketiga (2022): Di usia senjanya, ia melengkapi koleksinya dengan Piala Citra Pemeran Pendukung Pria Terbaik, sebuah pencapaian yang sempurna.
Filmografi panjangnya yang mencakup lebih dari 50 judul film, dari Pasir Berbisik hingga Petualangan Sherina 2.
Hal ini menunjukkan kemampuannya untuk tetap relevan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, menginspirasi ratusan sineas muda.
Makna di Balik Bintang Budaya Parama Dharma
Penganugerahan Bintang Budaya Parama Dharma oleh Presiden Prabowo Subianto kepada Slamet Rahardjo bukanlah tanpa alasan.
Ia disandingkan dengan tokoh-tokoh besar lainnya seperti musisi Alm. Gombloh, budayawan Taufiq Ismail, dan seniman I Nyoman Nuarta, yang juga menerima penghargaan serupa.
Di usianya yang telah menginjak 75 tahun, Slamet Rahardjo terus menjadi "pohon kehidupan" bagi dunia seni peran Indonesia.
Ucapannya seringkali mengandung falsafah hidup, dan kehadirannya menjadi inspirasi tak berkesudahan.
Bintang Budaya Parama Dharma yang kini tersemat di dadanya adalah cahaya yang memantulkan kembali dedikasi dan cinta tanpa syaratnya pada seni.
Apa film Slamet Rahardjo favorit Anda? Bagikan kenangan dan pendapat Anda tentang sang maestro di kolom komentar di bawah ini!
Baca Juga: Alasan Pengusaha Haji Isam Raih Bintang Mahaputera dari Prabowo