Suara.com - Komika Kiky Saputri ikut bersuara soal tragedi ojek online bernama Affan Kurniawan yang meninggal dunia usai tubuhnya dilindas mobil rantis Brimob saat demo ricuh di depan Gedung DPR/MPR pada 28 Agustus 2025.
Dalam unggahannya di media sosial, Kiky menulis surat terbuka untuk Komandan Korps Brimob Polri Imam Widodo.
"Tolong segera ditindaklanjuti kejadian yang menewaskan satu manusia akibat kelalaian anggota Bapak," tulisnya.
Dia menegaskan agar peristiwa ini ditangani dengan serius dan mendesak adanya permintaan maaf resmi.
"Kalau bisa malam ini juga segera melakukan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," lanjutnya.
Kiky juga menyindir pimpinan DPR, khususnya Puan Maharani.
"Tolong segera berikan jawaban dari segala keresahan dan tuntutan yang sudah disuarakan, bukankah wakil rakyat harusnya mendengarkan suara rakyat?" tulisnya.
Dia memperingatkan agar jangan sampai ada pembelaan atau pengalihan isu, karena masyarakat menunggu tindakan langsung dari pimpinan Brimob maupun Kapolri.
Namun suara Kiky justru menimbulkan kontroversi karena banyak warganet menilai pernyataannya terlalu normatif dan tidak cukup berani dalam mendesak aparat yang terlibat.
Baca Juga: Massa Lempari Mako Brimob Kwitang Pakai Molotov, 'Polisi Pembunuh!'
Sejumlah komentar pedas pun muncul, salah satunya berbunyi, "Jangan cuma tuntut minta maaf tapi mundur dari jabatannya."
"Minimal pimpinannya minta maaf dulu atas kelalaian anggotanya, abis itu tindak lanjuti dan hukum anggota itu," balas ibu satu anak tersebut.
Seorang warganet lain memberikan komentar menohok, menyoroti gaya bahasa yang digunakan Kiky.
"Bahasa lo normatif banget sama pelaku kekacauan negara, neng, mana galaknya? Lo cuma galak sama netizen doang," cibir akun tersebut.
Komentar bernada sinis lainnya menyinggung janji Kiky Saputri yang akan berjuang dari dalam.
"Lo pernah bilang mau berjuang dari dalam kan? Lakuin dah, share hasilnya ke publik, lo kan artis paling netral di negeri ini," ujar warganet.
Pernyataan "berjuang dari dalam" yang sempat diucapkan Kiky pada 22 Agustus 2024 saat gelombang protes RUU Pilkada kembali viral dan dijadikan senjata netizen untuk menyerangnya.
Kala itu Kiky menulis, "Setiap orang punya cara tersendiri untuk mengembalikan marwah Indonesia, doakan kami yang berjuang lewat jalur dalam."
Hal tersebut memicu kontroversi karena dia tak ikut aksi turun ke jalan bersama rekan komika lain.
Sejumlah publik menilai ucapan tersebut hanya alasan untuk tidak ikut serta, sementara hasil nyata dari perjuangan yang disebut "jalur dalam" itu sampai sekarang tidak pernah jelas.
Kini, tragedi Affan Kurniawan membuka kembali luka lama dan mengingatkan publik akan janji yang belum terpenuhi, sehingga Kiky dianggap hanya aktif bersuara ketika isu sudah terlalu besar.
Kata "si paling berjuang dari dalam" pun kembali ramai digunakan warganet sebagai bentuk kritik terhadap gaya Kiky dalam menanggapi isu politik maupun tragedi kemanusiaan.
Beberapa warganet bahkan menegaskan bahwa artis seharusnya tidak sekadar berbicara dengan bahasa diplomatis, tetapi menekan pemerintah dengan suara yang lebih lantang.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah meminta maaf atas insiden tragis ini dan menyatakan akan bertanggung jawab.
Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim juga mengonfirmasi bahwa tujuh anggota Brimob yang berada di dalam mobil rantis tersebut telah diamankan dan sedang dalam proses pemeriksaan.
Identitas ketujuh anggota tersebut adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka D.
Saat ini tengah dilakukan pemeriksaan gabungan dilakukan oleh Divisi Propam Mabes Polri dan Brimob Polda Metro Jaya.
Kontributor : Chusnul Chotimah