- Ahmad Sahroni dinonaktifkan dari DPR RI dan dikabarkan kabur ke luar negeri setelah menuai kontroversi karena pernyataannya yang menyinggung demonstran.
- Pengakuannya sebagai mantan "mafia BBM" dan gaya hidup mewah seperti memiliki Ferrari, kembali viral dan memicu kecaman publik karena dianggap merugikan negara.
- Pengakuannya sebagai mantan "mafia BBM" dan gaya hidup mewah seperti memiliki Ferrari, kembali viral dan memicu kecaman publik karena dianggap merugikan negara.
Suara.com - Ahmad Sahroni dikabarkan kabur ke luar negeri setelah Partai Nasional Demokrat alias NasDem menonaktifkan jabatannya sebagai anggota DPR RI.
Sahroni belum lama ini bikin publik marah sebab menyebut demonstran yang ingin membubarkan DPR RI tol**.
Berbagai jejak digital Ahmad Sahroni lantas dibicarakan kembali oleh pengguna media sosial.
Seperti yang dibagikan akun Instagram @beritaartis.terbaru pada Senin, 1 September 2025.
Dalam bincang-bicang dengan presenter SCTV Azizah Hanum, Ahmad Sahroni ditanya caranya menjadi super kaya.
Padahal Sahroni mengawali kariernya dari bawah, seperti menjadi sopir, ojek payung, dan tukang semir.
Azizah Hanum menyinggung dugaan Ahmad Sahroni merupakan mafia migas yang ternyata malah dibenarkan.
"Ya bener, mafia gue dulu. Mafia BBM," ujar Ahmad Sahroni tanpa keraguan.
Hanya saja Ahmad Sahroni meminta pekerjaannya sebagai mafia BBM ini tidak dipandang negatif.
Baca Juga: Rayen Pono Geram Eko Patrio hingga Uya Kuya Cuma Dinonaktifkan: Pecat!
"Tapi bukan mafia yang konotasinya itu adalah negatif. Namanya bisnis, beli semurah-murahnya, jual semahal-mahalnya," jelas pria kelahiran 1977 tersebut.

Bisnis Ahmad Sahroni sebagai mafia BBM adalah menjual minyak dari Indonesia kepada kapal asing dengan harga selangit.
"Waktu di zaman itu, harga minyak memang di Indonesia murah. Pada saat kita jual ke kapal asing, itu harganya udah beda," tutur Ahmad Sahroni.
"Nah di situlah orang dianggep 'wah ini mafia BBM'. Dan dianulir nggak sama Sahroni? Enggak. Kita akuin kalo kita mafia," sambungnya.
Atas bisnis BBM tersebut, Ahmad Sahroni berhasil membeli mobil Ferrari yang bernilai miliaran rupiah.
"Tapi konotasi mafia adalah punya bisnis yang kategori ambil semurah-murahnya, jual semahal-mahalnya. Kalau enggak, mana bisa punya Ferrari," pungkasnya.
Menanggapi pengakuan Ahmad Sahroni soal mafia BBM, warganet heran lantaran ia tak ragu pamer meski pekerjaannya melanggar hukum.
"Itu namanya bisnis merugikan negara," komentar akun @dheziey_in***.
"Itu namanya jual BBM bersubsidi, kategori melanggar hukum," sahut akun @lamartinwi***.
Selain itu, pada Februari 2024, Ahmad Sahroni berbincang-bincang dengan Abdel Achrian membicarakan gajinya sebagai anggota DPR RI.
"Gue nggak pernah tau juga gaji gue berapa," ujar Ahmad Sahroni yang membuat Abdel Achrian tampak terkejut.
Ahmad Sahroni kemudian menjelaskan bahwa ketidaktahuannya setelah gaji DPR ditransfer, bukan lagi diberikan secara cash seperti sebelumnya.
"Transferan itu gue pakai rekening tabungannya dipegang bini. Jadi gue nggak tahu berapa jumlahnya," tandasnya.
Ahmad Sahroni yang tidak mengetahui nominal gajinya membuat warganet berasumsi banyak pemasukannya selain jadi anggota DPR RI.
"Saking banyak duit yang masuk, sampai bingung berapa nominal gaji yang masuk," kata akun @mellyr***.
"Secuil gajinya. Sampingannya yang gede," balas akun @hello_ka***.
Padahal sebagaimana diketahui, anggota DPR RI belakangan ini didemo lantaran tunjangannya terungkap Rp100 juta per bulan.
Sebagai informasi, Ahmad Sahroni menjadi anggota DPR RI sejak terpilih pada Pemilihan Legislatif 2014 dapil DKI Jakarta III.
Jabatan sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI mulai diemban Ahmad Sahroni sejak 2019 hingga akhirnya dinonaktifkan.
Awalnya Ahmad Sahroni hanya digantikan Rusdi Masse dan pindah ke Komisi I DPR RI.
Karena kemarahan masyarakat yang tak kunjung berakhir hingga rumahnya dijarah, Ahmad Sahroni akhirnya dinonaktifkan sebagai anggota dewan bersama Nafa Urbach yang juga sama-sama dari Partai NasDem.
Ketika menjabat untuk yang ketiga kalinya sebagai anggota DPR RI, Ahmad Sahroni melaporkan kekayaan sebesar Rp328,9 miliar.
Kekayaan itu terdiri dari Tanah dan Bangunan di 19 lokasi yang berbeda senilai Rp139 miliar dan 28 kendaraan senilai Rp38 miliar.
Ferrari yang dibicarakan Ahmad Sahroni sebelumnya dibeli pada 2012 dengan nilai Rp2,5 miliar.
Kendaraan Ahmad Sahroni yang termahal adalah Mobil Porsche tahun 2016 senilai Rp6,6 miliar.
Selain tanah dan bangunan serta kendaraan, Ahmad Sahroni memilih harta bergerak lainnya Rp107 miliar, surat berharga Rp60 juta, kas dan setara kas Rp78 miliar, serta utang Rp34 miliar.
Kontributor : Neressa Prahastiwi